ARTIKEL ZAMRUD HIJAU |
- Keren! Inilah J-Dimps, Nenek Berusia 80 Tahun Yang Jadi Rapper
- Inilah Bukti Adanya Siksa Kubur
- Wow, Robot Ini Dapat Melukis Mimpi!
- Gila!! Ilmuwan Akan Buat Sperma Buatan ?
- Wanita Ini Takut Setengah Mati Terhadap Toilet
- Ilmuwan Ungkap Cuaca "Aneh" Di Inggris
- "A Child is Born", Fotografi Transformasi Sperma Hingga Janin
- 5 “Kitab Utama” Peninggalan Hitler
- Waduh! Alat Bantu Seks Masuk ke Usus Pria Ini
- Unik! Air Terjun Ini Punya Bola Mata Kristal [foto]
- Foto Rumah Dan Makam Orang Kristen Yang Mewah
- Fenomena "Batu Menangis" Disebabkan Faktor Alam
- 100 Payudara Raksasa Berkumpul Untuk Amal
- Seorang Wanita Melahirkan di Kereta Bawah Tanah
- Misteri Kitab Sihir Calonarang
| Keren! Inilah J-Dimps, Nenek Berusia 80 Tahun Yang Jadi Rapper Posted: 20 Oct 2012 08:32 AM PDT Artikel Zamrud Hijau - Para pccinta musik pastilah mengenal rapper asal Korea, PSY, yang menjadi beken seluruh dunia karena lagu Gangnam Style. Itu luar biasa, tapi simaklah ini. ![]() Whatta' cool, motha' Usianya memang sudah 80 tahun, tapi nenek Josephine Lamberti masih lincah dan ekspresif. Ia tak merasa terhambat untuk unjuk kebolehan di dunia maya dan menghibur mereka-mereka yang lebih muda darinya. Walau harus dibantu tongkat untuk berjalan, energinya tidak ada matinya. ![]() "Hey, you!" Josephine memiliki nama maya, Josie Dimps a.k.a J-Dimps, yang diberikan oleh cucunya, Donny Brandefine (25). J-Dimps kini menjadi nama yang terkenal di jejaring sosial dan situs video YouTube. ![]() Favoritnya adalah Tim Tebow Gerakan dansanya yang oke, membuat J-Dimps hingga saat ini diikuti oleh lebih dari 74.000 followers di Twitter. Ia mengungkap keinginan untuk memperoleh sejuta followers sebelum menutup usia, di akun @J_Dimps miliknya. Luar biasa. ![]() J-Dimps dan suplemen kesehatan yang rutin dia konsumsi Hebatnya lagi, nenek keren ini diidolakan oleh banyak selebritas. Tidak tanggung-tanggung, selebritas seperti Jennifer Love Hewitt, Ashton Kutcher, Justin Bieber, Khloe Kardashian, Rosario Dawson, Missy Elliott, Rihanna, dan Jennifer Lopez. ![]() J-Dimps menunjukkan dirinya yang dimuat di halaman depan surat kabar Gayanya dan penampilannya menghibur, tepatnya kocak namun bermutu. Seperti mengenakan kaus dari film 'The Godfather' sambil mengenakan kacamata aviator. Ada pula yang ia menirukan gaya selebrasi khas pemain bisbol Tim Tebow, yakni gerakan 'Tebowing'. Lalu apa motivasinya? "Ini menghilangkan kebosanan saya. Orang bisa tertawa dan saya menjadi gembira karenanya," ujar J-Dimps. ![]() Followrs nya banyak man! Benar-benar luar biasa. Di saat banyak orang yang merasa tua, merasa tak berarti, dan selalu merasa unhappy, J-Dimps selalu happy waalau tubuhnya digerogoti usia dan bahkan semangatnya justru melebihi semangat anak muda masa kini yang seringnya hanya bisa galau. (Daily Mail, Huffington Post, Twitter) sumber |
| Inilah Bukti Adanya Siksa Kubur Posted: 20 Oct 2012 08:27 AM PDT Artikel Zamrud Hijau - Foto ini adalah seorang pemuda berusia 18 tahun yang meninggal di salah satu rumah sakit di Oman. Mayat pemuda tersebut digali kembali dari kuburnya setelah 3 jam di makamkan yang di saksikan oleh ayahnya. Pemuda tersebut meninggal dirumah sakit dan setelah di mandikan di makamkan secara islam di hari itu juga. ![]() Tetapi setelah pemakaman ayahnya merasa ragu atas diagnosa dokter dan menginginkan untuk di identifikasi kebenaran penyebab kematiannya. Seluruh kerabat dan teman-temannya begitu terkejut saat mereka melihat kondisi mayat. Mayat tersebut begitu berbeda dalam 3 jam. Dia berubah tampak ke abu-abuan seperti orang yang sudah tua. ![]() Dengan tampak jelas bekas siksaan dan pukulan yang amat keras dan dengan tulang-tulang kaki dan tangan yang hancur begitu juga ujung-ujungnya sehingga menekan kebadannya. apakah benar ini adalah siksa kubur itu benar adanya? |
| Wow, Robot Ini Dapat Melukis Mimpi! Posted: 20 Oct 2012 08:17 AM PDT ![]() Artikel Zamrud Hijau - Kalau sebelumnya hadir robot yang bisa memasak, dan membawa snack, kini hadir lagi robot yang bisa melukis mimpi anda. Robot ini hadir di salah satu kamar yaitu kamar 202 Hotel Ibis Berlin Jerman. Di dalam kamar ini robot yang memiliki lengan untuk melukis ini dapat mengubah data tidur tamunya ke dalam sebuah kanvas. Hotel ini menawarkan pengalaman yang berbeda kepada tamunya dengan menempatkan sebuah Robot Sleep Art di dalam kamar tersebut. Robot ini dapat bekerja dengan kasur khusus yang dilengkapi dengan 80 sensor. Sepanjang malam, sensor ini mengambil data pergerakan tidur anda, suhu, dan suara. Algoritma ini yang nantinya diterjemahkan ke dalam kanvas dengan sapuan kuas menggunakan palet empat warna. Beberapa hasil goresan robot ini mengingatkan kita akan doodling geometris Spirograph. Kadang-kadang terlihat seperti jalan cahaya yang dibuat oleh kunang-kunang. Nah kalau anda mendengkur akan diterjemahkan menjadi lukisan abstrak ekspresionisme. Robot ini sudah melakukan uji coba kepada 100 orang tamu dalam enam bulan untuk menghasilkan seni tidur yang indah, dan berjalan pada 50.000 baris kode. Untuk lebih jelasnya silakan lihat video berikut ini : sumber |
| Gila!! Ilmuwan Akan Buat Sperma Buatan ? Posted: 20 Oct 2012 08:10 AM PDT Artikel Zamrud Hijau - Sulitnya mendapatkan sperma yang berkualitas ketika pembuahan memberikan ide bagi para Ilmuwan, kini Ilmuwan akan membuat sperma manusia buatan untuk kelancaran pembuahan yang terjadi di dalam sel telur serta untuk menghasilkan keturunan yang lebih baik. ![]() Ilmuawn Amerika kini sedang bekerja keras untuk membuat sperma buatan dari sel punca sebelumnya para ilmuwan Jepang juga telah berhasil membuat seperma buatan tikus yang di buat dari sel punca yang berhasil digunakan untuk membuat bayi tikus, hal ini memotifasi ilmuwan AS untuk membuat sperma manusia butan. Dr Renee Pera, dari Universitas Stanford di California, inilah yang berniat membuat sperma manusia untuk digunakan dalam reproduksi. Diperkirakan seperma buatan ini akan siap digunakan 2 tahun lagi. Ketidaksuburan atau infertilitas adalah masalah yang dialami oleh 15% pasangan usia produktif di seluruh dunia inilah faktor penting harus adannya sperma buatan untuk mebatu manusia untuk mendapatkan keturunan. "Saya tahu orang berpikir hal ini merupakan semacam obat Frankenstein, tetapi saya pikir masalah ini bukan sesuatu yang dibuat-buat atau membaik, infertilitas berdampak pada seluruh hidup anda," kata Dr Pera. "Berhubungan seks dan memiliki bayi adalah keputusan yang super sederhana, tetapi tidak semua orang dapat melakukannya." Sel punca memiliki potensi untuk tumbuh menjadi sel apa saja di dalam tubuh. Menciptakan telur di lab dapat menjadi sesuatu yang populer seperti proses pembuahan di luar kandungan saat ini. Sebelumnya di Jepang telah membuat bayi tikus dari sperma buatan yang dibuat dari sel punca Hal itu disebut sebagai Cawan Suci riset sel punca reproduksi. Diharapkan adanya sperma buatan ini natinya bisa menghasilkan bayi bayi manusia yang memiliki kemapuan yang sangat baik dan kondidi kesehatan yang lebih baik juga. sumber |
| Wanita Ini Takut Setengah Mati Terhadap Toilet Posted: 20 Oct 2012 08:03 AM PDT ![]() Artikel Zamrud Hijau - Seorang wanita Inggris memiliki rasa takut terhadap toilet sehingga dia selalu lari setiap kali mendengar suara air pada toilet. Hal itu sering membuatnya merasa seperti ingin ditelan oleh toilet. Ney Decino, setiap ingin pergi ke toilet dia selalu memohon anggota keluarganya untuk menarik keran air untuknya. Fobia aneh ini bahkan memaksanya untuk bekerja dekat dengan rumah sehingga dia bisa lari kembali ke rumahnya, hanya untuk menggunakan toilet. Menurut perempuan berusia 20 tahun itu, dia merasa lebih aman dirumahnya. "Suara air membuatku merasa menggigil sampai ke tulang belakang saya. Ini mengerikan karena saya merasa ingin ditelan toilet. Saya tidak tahan berlama-lama di dalam toilet," ujar Ney. seperti dikutip oleh The Sun. Ketakutan Ney ini berawal saat usianya baru empat tahun, setelah melihat film di tahun 90 an yang berjudul Look Who's Talking Too. Dalam film itu sebuah toilet hidup dan menjerit dengan mata yang besar dan taring yang tajam. Hal itu yang telah menghantui Ney sejak saat itu. "Sejak aku melihat film itu, aku sudah ketakutan. Ketika aku berusia sekitar 11 tahun aku mengompol saat perjalanan pulang karena saya takut menggunakan toilet di sekolah," ujar wanita berambut pirang itu. Fobia masa kecilnya itu masih menghantui sampai hari sehingga dia menolak untuk menggunakan toilet umum. sumber |
| Ilmuwan Ungkap Cuaca "Aneh" Di Inggris Posted: 19 Oct 2012 08:43 PM PDT ![]() Artikel Zamrud Hijau - Ilmuwan mengatakan, beberapa bulan terakhir ini di Inggris, terjadi cuaca yang tidak menentu. Berdasarkan catatan penelitian, musim semi terkering selama lebih dari satu abad, berubah menjadi yang terbasah yang direkam pada April hingga Juni. Ini dikatakan sebagai cuaca "aneh", lantaran terjadi perubahan dramatis yang belum pernah didokumentasikan sebelumnya. Ilmuwan mengungkapkan, tidak ada bukti bahwa perubahan cuaca "langka" ini terjadi akibat hasil dari perubahan iklim yang dibuat manusia. Namun, para ahli saat ini telah memberikan peringatan pada Inggris untuk merencakan langkah antisipatif untuk menanggulangi kondisi kekeringan dan banjir. Peringatan ini datang dari Environment Agency, Met Office and Centre for Ecology & Hydrology (CEH) di London, Inggris. Terry Marsh dari CEH mengungkapkan, tidak ada pendekatan preseden modern untuk peralihan luar biasa pada aliran sungai. Perbandingan paling dekat terjadi pada 1903, namun tahun ini dinilainya sangat menakjubkan. Hal yang menakjubkan lainnya, terkait cuaca "aneh" ini ialah, masyarakat setempat tidak perlu khawatir atau menderita kebanjiran. Satu pesan utama dari diskusi para ahli juga mengungkapkan, masyarakat telah terus meningkatkan ketahanan terhadap banjir. Paul Mustow, Head of Flood Management di Environment Agency mengatakan, 4.500 properti mengalami banjir tahun ini. "Namun, bila Anda lihat pada 2007, ketika lebih dari 55 ribu properti tergenang air, kita relatif beruntung untuk dampak yang bisa kita lihat pada musim panas ini," jelas Paul. "Pola curah hujan berdampak pada area yang berbeda. Selain itu juga ada periode jeda antara hujan, yang memperkecil dampaknya," tambahnya. Para ahli juga mengatakan, tanpa pertahanan banjir, sekira 53 ribu properti akan tergenang oleh air tahun ini. Sementara, sekira 190 ribu properti menerima perlindungan banjir dalam beberapa tahun belakangan ini. sumber |
| "A Child is Born", Fotografi Transformasi Sperma Hingga Janin Posted: 19 Oct 2012 08:38 PM PDT Artikel Zamrud Hijau - Lennart Nilson adalah seorang fotografer asal Swedia yang terkenal dengan karyanya yang berjudul "A Child is Born". Proyek foto ini berisikan karya Lennart yang mengambil gambar proses pembentukan janin hingga janin tersebut dewasa dan siap untuk dilahirkan ke bumi. Pertama kali Lennart membuat proyek ini ditahun 1953, dan baru selesai di tahun 1965. Setiap tahun Lennart selalu berusaha memperbaharui karyanya. Biasanya Lennart hanya menggunakan kamera endoskopi dan mikroskop elektron dalam mengambil gambar sperma dan janin. Hingga kini apa yang didokumentasikan oleh Lennart merupakan salah satu foto yang membawa banyak kemajuan di bidang kesehatan. Sperma ![]() ![]() Sel telur ![]() Saat sperma membuahi sel telur ![]() Embrio ![]() ![]() Janin 8 Minggu ![]() ![]() Janin 10 minggu, kelopak mata mulai terbentuk. ![]() ![]() Janin 16 minggu, aliran darah mulai bisa terlihat. ![]() ![]() Janin 18 minggu, mulai bisa mendengar suara dari luar. ![]() Janin 20 minggu ![]() Janin 26 minggu ![]() |
| 5 “Kitab Utama” Peninggalan Hitler Posted: 19 Oct 2012 04:04 PM PDT Artikel Zamrud Hijau - Sepak terjangnya melalui Perang Dunia II sempat membuat ketar-ketir Amerika dan negara sekutunya. Betapa tidak, melalui poros "ROBERTO" Roma-Berlin-Tokyo, Adolf Hitler dan para sekutunya telah membuat kocar kacir negara-negara di Eropa, Afrika dan Asia. Pemikiran-pemikiran Hitler sempat menjadi buah bibir dimasanya, terutama ide gagasan ras unggul Arya. Berikut beberapa pemikiran Hitler yang terdokumentasikan dan dirangkum dalam beberapa buku: 1. Mein Kampf Mein Kampf ("Perjuanganku") ialah buku karya Adolf Hitler. Buku ini ditulis Hitler saat berada dalam penjara. Dalam buku ini, ia berbicara tentang pandangannya atas Jerman masa depan. Ia juga menggambarkan rencana masa depannya untuk bangsa Yahudi. Saat ia naik ke puncak kekuasaan, pada 1933, ia mewujudkan beberapa isi buku itu, salah satuna ang berakibat dalam pembantaian bangsa Yahudi. Buku ini tersedia bebas di kantor-kantor sipil selama masa pemerintahan Nazi di Jerman. Setelah PD II, buku ini dianggap ilegal untuk dijual di Jerman dan Austria ![]() Mein Kampf (sumber: blogspot.com) 2. Zweites Buch The Buch Zweites ("Buku Kedua") adalah sebuah transkrip yang diedit dari pikiran Adolf Hitler mengenai kebijakan luar negerinya yang ditulis pada tahun 1928. Buku ini ditulis setelah buku pertama berjudul Mein Kampf. Hasil buruk setelah pemilu Partai Nazi di tahun 1928, Hitler memutuskan bahwa masyarakat tidak sepenuhnya memahami ide-idenya. Dia pensiun ke Munich dan mulai mendiktekan sekuel Mein Kampf yang berfokus pada kebijakan luar negeri, dengan memperluas gagasan dalam buku tersebut. Asal-usul Zweites Buch dapat ditelusuri kembali ke salah satu masalah utama selama tahun 1928 pemilihan Reichstag, serta mengenai kondisi etnis Jerman di Italia. ![]() Zweites Buch (sumber: blogspot.com) 3. My Political Testament Wasiat dari Adolf Hitler diminta oleh Hitler setelah menerima telegram dari Reichsmarschall Hermann Göring yang meminta konfirmasi suksesi Göring, dikombinasikan dengan berita negosiasi Himmler yang mencoba menyerah dengan pihak Sekutu. Isi wasiat tersebut didikte oleh Hitler pada sekretarisnya Traudl Junge yang akhirnya diterbitkan dalam bukunya Berlin Führerbunker pada tanggal 29 April 1945, hari dimana Hitler dan Eva Braun menikah. Mereka bunuh diri keesokan harinya pada tanggal 30 April, dua hari sebelum penyerahan Berlin ke Soviet pada tanggal 2 Mei, dan lebih dari seminggu sebelum akhir Perang Dunia II di Eropa pada 8 Mei. Ini terdiri dari dua dokumen terpisah, wasiat dan bukti politik. ![]() My Political Testament (sumber: blogspot.com) 4. Unmasked: two confidential interviews with Hitler in 1931 (Ohne Maske) Unmasked: adalah dua wawancara rahasia dengan Hitler pada tahun 1931 yang kelak menjadi sebuah buku yang mengaku terdiri dari transkrip catatan singkat Richard Breiting terhadap dua wawancara rahasia dengan Hitler pada tahun 1931. Selain itu ada sebuah esai (dalam bentuk epilog) oleh Dr Edouard Calic berjudul The Anatomy demagogi dan Bent Adolf Hitler for Destruction, satu set catatan yang komprehensif juga oleh Calic dan kata pengantar oleh Golo Mann. Keaslian transkrip telahdi uji coba. First diterbitkan dalam bahasa Jerman pada tahun 1968 dengan judul Ohne Maske, Buku ini diterjemahkan oleh Richard H Barry dan diterbitkan oleh Chatto & Windus tahun 1971 ![]() Unmasked: two confidential interviews with Hitler in 1931 (Ohne Maske) (sumber: blogspot.com) 5. Hitler Briefe und Notizen Hitler's Letters and Notes adalah buku karya Werner Maser. Buku ini adalah kumpulan korespondensi pribadi Adolf Hitler dan notasi pribadinya dengan komentar oleh Maser. Buku ini berisi foto-faksimil dari dokumen asli tulisan tangan, dari usia 17 sampai kematiannya. Maser berpendapat bahwa buku ini malambungkan sudut pandang baru ke perkembangan filsafat politik Hitler. ![]() Hitler Briefe und Notizen (sumber: blogspot.com) Tambahan: Tischgesprache (Hitler's Table Talk) Table Talk Hitler (Tischgesprache) adalah judul yang diberikan kepada serangkaian percakapan masa perang dan monolog yang disampaikan oleh Adolf Hitler, yang ditranskrip dari masa 1941-1944. Pernyataan Hitler telah dicatat oleh Heinrich Heim, Henry Picker, dan Martin Bormann, dan kemudian diterbitkan oleh editor yang berbeda, di bawah judul yang berbeda, dalam tiga bahasa yang berbeda. Martin Bormann, yang bertugas sebagai sekretaris pribadi Hitler, membujuk Hitler untuk memungkinkan tim petugas khusus memilih untuk merekam setiap percakapan singkat pribadinya untuk anak cucunya. Catatan pertama diambil oleh pengacara Heinrich Heim, mulai dari tanggal 5 Juli 1941 sampai pertengahan Maret 1942. Mengambil tempatnya, Henry Picker mengambil catatan dari 21 Maret 1942 sampai 2 Agustus 1942, setelah Heinrich Heim dan Martin Bormann melanjutkan materi menambahkan sampai 1944. Pembicaraan dicatat di (Markas Führer) Führerhauptquartier di lingkaran dalam Hitler. Pembicaraan tidak hanya memikirkan perang dan urusan luar negeri, tetapi juga sikap karakteristik Hitler tentang agama, budaya, filsafat, aspirasi pribadi, dan perasaannya terhadap musuh dan teman-temannya.(**) ![]() Tischgesprache (Hitler's Table Talk) (sumber: blogspot.com) sumber |
| Waduh! Alat Bantu Seks Masuk ke Usus Pria Ini Posted: 19 Oct 2012 03:55 PM PDT ![]() Artikel Zamrud Hijau - Seorang pria asal China mengunjungi dokter untuk mengangkat alat bantu seks pria yang masuk ke dalam ususnya selama lima hari. Dokter terpaksa menggunakan metode endoskopi untuk mengeluarkan alat bantu seks itu. Dokter di Rumah Sakit Zhongshan, Shanghai, diminta mengangkat alat bantu seks sepanjang 23 centimeter di usus pria tersebut. Nyawa pria malang itu semakin sengsara karena pencernaannya sudah terganggu dengan alat vital buatan itu. Pada awalnya, sang dokter sangat terkejut ketika menyaksikan adanya obyek besar dalam usus pasiennya. "Bila kita tidak mengangkat alat bantu seks ini dengan cepat, kondisi pria ini akan semakin kritis," ujar Dokter Yao Liqing, seperti dikutip Shanghai Daily, Kamis (18/10/2012). Saat ini, alat bantu seks itu sudah memblokir usus besar pria itu dan menyebabkan luka dalam. Dokter mulai khawatir akan gagalnya operasi pengangkatan alat bantu seks tersebut. Namun dokter itu tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai proses operasi yang dilakukannya terhadap pria itu. Penjualan alat bantu seks dan kontrasepsi di China memang sangat bebas, begitu pula dengan kehidupan seks warga Negeri Panda. Namun para warga juga sudah diperingatkan agar mengikuti instruksi dalam menggunakan alat bantu seks dan tidak menggunakannya dengan cara yang salah.(*) sumber |
| Unik! Air Terjun Ini Punya Bola Mata Kristal [foto] Posted: 19 Oct 2012 03:50 PM PDT ![]() ![]() ![]() Artikel Zamrud Hijau - Wattens - Sosok wajah raksasa tampak timbul dari sisi bukit di Kota Wattens, Austria. Dari mulutnya keluar air jernih warna kehijauan, dan bola matanya bersinar karena terbuat dari kristal. Inilah keunikan Swarovski Fountain. Swarovski identik dengan produsen kristal yang diolah menjadi beragam benda, mulai dari dekorasi rumah hingga perhiasan. Penggagasnya adalah Daniel Swarovski, yang menjadikan kota mungil Wattens di Austria sebagai markas perusahaan raksasa ini. Di kota ini pula, wisatawan bisa menemukan sebuah "penampakan" di satu sisi kotanya. Di salah satu sisi bukit, terdapat sosok wajah raksasa yang warnanya menyatu dengan lanskap hijau di belakangnya. Dari mulutnya keluar air berwarna kehijauan, jatuh ke sebuah kolam buatan sekitar 3 meter di bawahnya. Bola matanya bersinar karena terbuat dari kristal. Inilah Swarovski Fountain, yang dibuat oleh seorang seniman bernama Andre Heller pada tahun 1995. Air terjun unik ini dibuat dalam rangka memperingati ulang tahun ke-100 perusahaan Swarovski. Mengutip situs BBC Travel pada Rabu (11/7/2012), Swarovski Fountain ini disebut-sebut sebagai salah satu air terjun paling unik di dunia. Betapa tidak, di tengah-tengah lanskap hijau Anda akan menemukan sosok wajah raksasa memuntahkan air kehijauan. Namun, bola mata dari kristal Swarovski itulah yang jadi daya tarik utama. Apalagi, dua kristal di masing-masing bola matanya tak bisa dibilang kecil. Biaya yang dikeluarkan untuk membuat air terjun ini tentunya tak sedikit. Kalau Anda berkunjung ke Austria khususnya kota mungil Wattens, jangan lewatkan "penampakan" yang satu ini. Bola mata kristal itu akan selalu bersinar baik siang maupun malam, atas bantuan cahaya matahari maupun sinar bulan. sumber |
| Foto Rumah Dan Makam Orang Kristen Yang Mewah Posted: 19 Oct 2012 03:46 PM PDT Artikel Zamrud Hijau - Fotografer John Allan Faier telah menghabiskan tujuh tahun terakhir untuk memotret rumah-rumah dan makam orang Kristen yang telah lama meninggal dunia. Ruang agama, interior bangunan yang sangat kosong yang hanya dihuni oleh tanggal furnitur, lampu neon dan ribuan jiwa. Saat Anda memasuki dunia kaca patri ini dan dan ruang-ruang tersembunyi, ingat Anda dapat checkout kapan saja Anda suka, tetapi Anda tidak pernah bisa pergi meninggalkan ruangan tersebut. ![]() • Fotografer John Allen Faier telah menghabiskan tujuh tahun terakhir memotret rumah-rumah dan makam orang Kristen telah lama meninggal dunia. ![]() • aula agama, interior bangunan yang sangat kosong yang menyimpan ribuan jiwa dan perabotan aneh diterangi dengan lampu neon ![]() • Saat Anda memasuki dunia ini kaca patri dan dan ruang-ruang tersembunyi, ingat Anda dapat checkout kapan saja Anda suka, tapi Anda tidak pernah dapat meninggalkan ruang tersebut ![]() • Ini koleksi gambar yang menakjubkan, Ratu Surga, terakhir kali dipamerkan di Galeri Blue Sky di Portland, Oregon ![]() • Mr Faier pertama kali memasuki sebuah makam masyarakat di sisi barat Chicago dan langsung terinspirasi ![]() • "Tempat ini menurut saya megah, indah, aneh, dan kekosongan membuat saya merenungkan tembakan saya sendiri ![]() ![]() • Ratu Surga, dibangun antara tahun 1956 dan 1964, adalah rumah bagi sekitar 10.000 jiwa, dan saya pikir masih cukup untuk 30.000 lagi ![]() ![]() • Ratu Surga memperkenalkan kepada dunia aneh yang besar di luar sana ![]() • 'Selama tujuh tahun berikutnya saya merasa terdorong untuk penelitian dan mausoleum foto ![]() • Semua gambar nya diambil tanpa manipulasi digital dengan kamera format besar ![]() • The interior stylings mengesankan menimbulkan sensasi aneh pelipur lara ![]() • Hubungan antara furnitur dan pencahayaan membangkitkan rasa kehilangan ![]() • Orang-orang kudus menjaga jiwa dari kehancurannya ![]() ![]() • mausoleum Banyak labirin lorong-lorong dengan lorong-lorong swasta untuk pelayat ![]() • Pink memiliki kehadiran besar di banyak makam ![]() • jendela makam memungkinkan hanya sedikit sinar matahari masuk di lorong-lorong gelap orang mati ini ![]() ![]() • Tempat patung konsol teman dan keluarga dari orang mati tersebut |
| Fenomena "Batu Menangis" Disebabkan Faktor Alam Posted: 19 Oct 2012 03:34 PM PDT ![]() "Batu Menangis", batu yang menghebohkan warga Garut karena kemiripannya dengan wajah manusia dan mengeluarkan air seperti sedang menangis. Artikel Zamrud Hijau - Beberapa waktu lalu, warga Kampung Pananjung, Tarogong Kaler, Garut, Jawa Barat, sempat menemukan batu yang mirip wajah manusia. Mulanya, batu tersebut sempat diduga sebagai peninggalan masa prasejarah. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Kabupaten Garut, Jawa Barat, kemudian menyelidikinya. Akhirnya mereka menyatakan, temuan batu besar dengan ukiran menyerupai wajah manusia bukan dibuat oleh manusia zaman dahulu, melainkan faktor alam. "Saya sudah meninjau ke lokasi dan melihat batunya langsung dan itu saya kira karena faktor alam, bukan dibuat oleh manusia," kata Kepala Bidang Kebudayaan dan Kepurbakalaan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Kabupaten Garut, Warjita di Garut, Minggu (14/10/2012). Berdasarkan berita Antara, hari ini, batu tersebut merupakan hasil muntahan Gunung Guntur antara abad 18 dan 19. Diameter batu itu sekitar 2 meter. Batu memiliki permukaan yang menyerupai dua mata, hidung dan mulut sehingga tampak seperti wajah manusia. Warga setemnpat menyebutnya "batu menangis". Sebabnya, pada tahun 2009 dan 2011, warga menjumpai bahwa batu tersebut mengeluarkan air. Meskipun dianggap unik oleh warga, Warjita mengatakan bahwa hal itu sebenarnya alamiah. "Jadi ukirannya tidak ada unsur dibuat atau perbuatan manusia pada zaman terdahulu," kata Warjita. Faktor yang memperkuat kesimpulan bahwa batu adalah fenomena alam adalah tak adanya benda-benda lain yang memiliki nilai sejarah di sekitar lokasi. Batu itu sendiri baru terlihat setelah warga mengeringkan sebuah kolam untuk dijadikan lahan pertanian. Menurut warjita, batu tersebut sebenarnya tidak begitu mirip dengan wajah manusia. Seperti pemandangan kawah di Merkurius yang mirip Mickey Mouse, anggapan kemiripan batu dengan wajah manusia bisa dikatakan sebagai pareidolia. Otak manusia menyimpan memori tentang rupa dan bentuk tertentu. Manusia bisa menilai bahwa objek tertentu memiliki kemiripan dengan apa yang dibayangkannya. sumber |
| 100 Payudara Raksasa Berkumpul Untuk Amal Posted: 19 Oct 2012 03:28 PM PDT Artikel Zamrud Hijau - Bulan Oktober adalah bulan kesadaran kanker payudara (breast cancer awareness month) internasional. Untuk memperingatinya, organisasi CoppaFeel! melakukannya dengan cara unik yaitu dengan mengajak 100 orang massa untuk menari dan berjalan menggunakan payudara berukuran raksasa. ![]() Dalam acara ini, 100 pasukan massa berkumpul, berjalan, dan menari mengikuti musik yang dipasang di jalan pusat kota London. Yang unik dari pasukan massa ini adalah masing-masing dari mereka memakai balon berbentuk payudara besar yang menarik perhatian para pejalan kaki. Tarian yang dilakukan pun telah dilatih sebelumnya oleh koreografer, sehingga tidak ada gerakan salah yang dilakukan oleh pasukan massa. Acara yang digelar pada Rabu, 17 Oktober 2012 sejak pagi hari tersebut bermaksud mengajak kaum muda untuk waspada terhadap kanker payudara, baik wanita maupun pria. "Acara amal ini secara khusus ingin mengajak kaum muda untuk memeriksa payudaranya," tutur Kris pada MailOnline seperti dikutip dari Daily Mail. CoppaFeel! adalah organisasi amal untuk kanker payudara yang dibangun oleh saudara kembar identik asal Inggris, Kris dan Maren Hallenga yang berusia 26 tahun. Organisasi ini didirikan setelah Kris didiagnosa menderita kanker payudara stadium empat pada tahun 2009. Sebelum didiagnosa menderita kanker payudara, awalnya Kris menemukan benjolan di sekitar payudaranya dan merasakan sakit di ketiaknya. Namun karena dokter terlambat mendiagnosa, maka kanker tersebut menjadi stadium empat. Karena tidak ingin kaum muda lain mengalami apa yang dialaminya, ia menyarankan untuk memeriksa payudara secara rutin. "Lebih cepat Anda menemukannya (gejala) maka akan lebih baik," tuturnya. sumber |
| Seorang Wanita Melahirkan di Kereta Bawah Tanah Posted: 19 Oct 2012 03:25 PM PDT ![]() Artikel Zamrud Hijau - Seorang wanita melahirkan di kereta api bawah tanah dan berjalan ke peron dengan tali pusar yang masih menempel. Sontak kejadian ini mengundang perhatian warga di stasiun kereta itu. Orang-orang dan pekerja transit Comuter Philadelphia, Amerika Serikat (AS) terkejut ketika seorang wanita melahirkan di kereta. Mereka tidak mengira kejadian tersebut berlangsung di hadapan mereka. Demikian diberitakan Daily Mail. Petugas polisi Loyd Rodgers dan rekannya langsung membantu ibu yang membawa anak laki-laki yang baru dilahirkannya itu, segera setelah sampai di Stasiun Olney. Rodgers menyelimuti bayi tu dengan selimut dan menghibur wanita itu, di saat menunggu petugas medis tiba di stasiun. Setelah petugas medis sampai, wanita tersebut langsung dibawa ke Albert Einstein Medical Center dan kondisinya sudah membaik. sumber |
| Misteri Kitab Sihir Calonarang Posted: 19 Oct 2012 03:16 PM PDT ![]() Artikel Zamrud Hijau - Dalam banyak sejarah dan banyak riwayat, Ilmu sihir memang akan lebih ampuh jika dilakukan oleh seorang wanita. Dalam level ilmu sihir yang setingkat, penyihir wanita (Witch) akan lebih unggul dibandingkan penyihir pria (Wizard). Tapi ada pula yang berpendapat bahwa jaman dahulu banyak terjadi perendahan martabat wanita, sehingga banyak wanita yang "dituduh" sebagai tukang sihir jahat. Besar kemungkinan karena pada masa itu sihir yang paling dikenal adalah sihir dewi Isis yang menggunakan simpul tali (simpul dewi Isis) sebagai medium sihir. Sihir ini berasal dari mesir, dan menyebar ke timur tengah. Uniknya sahabat anehdidunia.com, hampir semua penyihir yang melestarikan dan menggunakan simpul Isis sebagai medium sihir, berjenis kelamin wanita. ![]() Lepas dari itu, yang pasti bahwa ilmu sihir ini berasal dari jaman Babilonia kuno, yang diajarkan oleh dua orang Malaikat Harut dan Marut sebagai cobaan bagi manusia. Kemudian setelah itu SETAN lah yang mengajarkan ilmu sihir itu kepada manusia pada masa kerajaan Sulaiman. Oleh karena itu siapapun yang mempelajari ilmu sihir, berarti dia telah berada dalam kesesatan yang jauh atau kafir. (termasuk harry potter) Di Indonesia juga ada sebuah legenda yang berawal dari sebuah sejarah tentang seorang penyihir wanita yang dikenal jahat di masa kerajaan Kediri, yang dikenal dengan nama CALONARANG. Kisah Calonarang awalnya ditulis di naskah daun lontar (tidak diketahui siapa penulisnya) dengan aksara Bali Kuna. Jumlahnya empat naskah, asing-masing bernomor Godex Oriental 4561, 4562, 5279 dan 5387 (lihat Catalogus Juynboll II. P. 300-301; Soewito Santoso 1975; 11-12). Meskipun aksaranya Bali Kuna, tetapi bahasanya Kawi atau Jawa Kuna. Naskah yang termuda no. 4561, Beberapa bagian dari naskah 4562-5279 dan 5287 tidak lengkap sehingga dengan tiga naskah ini dapat saling melengkapi. Sebenarnya naskah no. 5279 dan 5287 merupakan satu naskah; naskah no. 5279 berisi ceritera bagian depan, sedangkan no. 5387 berisi ceritera bagian belakang. Naskah tertua no. 5279 berangka tahun 1462 Saka (1540 M). Semua naskah tersebut disimpan di Perpustakaan Koninklijk Instituut voor Taal – Land – en Volkenkunde van Ned. Indies di Leiden, Belanda. Naskah Calon Arang pernah diterbitkan dan diterjemahkan ke dalam bahasa Belanda oleh Prof. Dr. Poerbatjaraka (lihat "De Calon Arang" dalam BKI 82. 1926: 110-180) dan pada 1975 diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh Dr. Soewito santoso (lihat "Calon Arang Si Janda Dari Girah", Balai Pustaka 1975). Uraian di bawah ini disarikan dari tulisan Dr. Soewito Santoso tersebut. Ringkasan kisah dalam naskah tersebut terdiri atas dua bagian: 1.Tentang Calon Arang, 2.Tentang pembagian wilayah kerajaan Airlangga kepada dua puteranya. Dan yang akan kita bahas adalah yang pertama yaitu kisah CalonArang Latar Belakang Sejarah Raja Airlangga (1006-1042 M) memerintah di Jawa Timur sejak 1021 M sesuai dengan isi prasati Pucangan (Calcutta). Pusat kerajaan Airlangga berpindah-pindah karena diserang oleh musuh. Prasasti Terep (1032 M) menyebutkan raja Airlangga lari dari istananya di Watan Mas ke Patakan karena serangan musuh. Prasasti tidak menyebutkan bahwa keraton Airlangga ada di Daha, tetapi naskah Calon Arang ini menyebutkan keraton Airlangga ada di Daha (Kediri). Pada masa itulah hidup seorang janda yang sangat sakti bernama Dayu Datu dari Desa Girah yaitu Desa pesisir termasuk wilayah Kerajaan Kediri, yang ahli ilmu sihir dan mendirikan sebuah padepokan sihir. Dayu Datu inilah yang kita kenal sebagai Calonarang. Calon Arang menuliskan semua ilmu sihirnya kedalam sebuah "Kitab", dan kitab sihir inilah yang dalam kisah "dicuri" atau diamankan oleh Mpu Bharadah, yang akhirnya berhasil mengalahkan Calon Arang. Tidak jelas keberadaan kitab sihir tersebut saat ini, tetapi beberapa orang murid Calon Arang (yang telah mempelajari sebagian ilmu sihir calon arang), melarikan diri ke pulau Bali. Di Bali mereka mengajarkan dan melestarikan sebagian ilmu yang mereka pelajari dari calon arang, dan ilmu itu sekarang kita kenal dengan nama Leak. Oleh karena itulah kisah calon arang ini sangat dekat dengan adat masarakat hindu Bali sehingga calon arang di klaim sebagai orang Bali. Perlu diketahui juga bahwa pada masa itu Bali juga berada dalam kekuasaan Airlangga, dan diperintah oleh adik dari Airlangga sendiri yang bernama Anak Wungsu. Yang menarik adalah pada masa itu, agama yang populer adalah agama Budha aliran Tantrayana. Tantrayana mengajarkan cara pintas menuju Moksa. Upacara yang dilakukan antara lain menari-nari di atas kuburan dengan iringan musik (instrumen kangsi dan kemanak) sambil minum darah dan makan daging mayat yang dilakukan pada malam hari bertelanjang badan. Ajaran ini kemudian juga dianut oleh raja Kertanegara (1268-1292 M) dari Singasari. Dengan cara demikian terjadilah pertemuan jiwa antara pelaku upacara dengan dewanya (lihat juga naskah Tantu Panggelaran disertasi dari Th. Pigeud 1924). Meskipun Ajaran Tantra dimasudkan untuk kebaikan bukan kejahatan, tapi diyakini Calon Arang juga melakukan ritual yang serupa yang dia lakukan untuk menyembah/memohon pada Btari Durga, yang notabene adalah salah satu dewi agama hindu. Sinkritisme? Lebih menarik lagi fakta yang diketahui bahwa Mpu Bharada beragama Budha, sedangkan muridnya, yaitu raja Airlangga beragama Hindu Ilmu Leak adalah sebagian dari Ilmu Sihir Calonarang Di Bali Ilmu leak dikenal masyarakat luas, ilmu ini memang teramat sadis karena dapat membunuh manusia dalam waktu yang relatif singkat. Ilmu Leak dapat juga menyebabkan manusia mati secara perlahan yang dapat menimbulkan penderitaan yang hebat dan berkepanjangan. Dalam masyarakat Bali khususnya yang beragama Hindu dikenal dengan istilah "Rua Bineda" yaitu Rua berarti dua dan Bineda berarti berbeda yang artinya ada dua yang selalu berbeda, seperti adanya siang dan malam, ada suka dan duka, ada hidup dan mati. Demikian pula dengan ilmu ini ada ilmu yang beraliran kiri disebut Ilmu Hitam atau Ilmu Pengeleakan dan sebagai penangkalnya ada ilmu yang beraliran kanan atau Ilmu Putih?. Ilmu Hitam atau Ilmu Pengeleakan, tergolong "Aji Wegig" yaitu aji berarti ilmu, wegig berarti begig yaitu suatu sifat yang suka menggangu orang lain. Karena sifatnya negative, maka ilmu ini sering disebut "Ngiwa". "Ngiwa asal katanya kiwa (Bahasa Bali) artinya kiri." "Ngiwa berarti melakukan perbuatan kiwa alias kiri." Ilmu leak ini bisa dipelajari pada lontar – lontar yang memuat serangkaian Ilmu Hitam. Lontar –lontar atau buku – buku jaman kuno yang terbuat dari daun pohon lontar yang dibuat sedemikian rupa dengan ukuran panjang 30 cm dan lebar 3 cm, diatas lontar diisi tulisan aksara Bali dengan bahasa yang sangat sakral. Murid2 calonarang yang melarikan diri ke bali menuliskan Ilmu Pengleakan pada kitab lontar dan membuatnya dalam empat kitab yaitu : 1. Lontar Cambra Berag, 2. Lontar Sampian Emas, 3. Lontar Tanting Emas, 4. Lontar Jung Biru. Ilmu leak ini ada tingkatan – tingkatannya yaitu : 1. Ilmu Leak Tingkat Bawah yaitu orang yang bisa ngeleak tersebut bisa merubah wujudnya menjadi binatang seperti monyet, anjing, ayam putih, kambing, babi betina (bangkung) dan lain – lain. 2. Ilmu Leak Tingkat Menengah yaitu orang yang bisa ngeleak pada tingkat ini sudah bisa merubah wujudnya menjadi Burung Garuda bisa terbang tinggi, paruh dan cakarnya berbisa, matanya bisa keluar api, juga bisa berubah wujud menjadi Jaka Tungul atau pohon enau tanpa daun yang batangnya bisa mengeluarkan api dan bau busuk yang beracun. 3. Ilmu Leak Tingkat Tinggi yaitu orang yang bisa ngeleak tingkat ini sudah bisa merubah wujudnya menjadi Bade yaitu berupa menara pengusungan jenasah bertingkat dua puluh satu atau tumpang selikur dalam bahasa Bali dan seluruh tubuh menara tersebut berisi api yang menjalar – jalar sehingga apa saja yang kena sasarannya bisa hangus menjadi abu. Ilmu Pengleakan Bali sangat menakutkan, dan itu baru SEBAGIAN dari apa yang tertulis dalam kitab calonarang. Bayangkan kalau seluruh ilmu sihir yang ada dalam kitab calonarang ditemukan .... Calonarang sering disebut Rangda Nateng Girah yaitu Rangda artinya Janda, Nateng artinya Raja (Penguasa). Girah adalah nama suatu desa. Jadi ''Rangda Nateng Girah'' artinya Janda Penguasa desa Girah. Calonarang adalah Ratu Sihir yang sangat sakti, pada jaman itu bisa membuat wilayah Kerajaan Kediri mengalami Gerubug/Pageblug/Epidemi atau wabah yang dapat mematikan rakyatnya dalam waktu singkat, yaitu pada wilayah pesisir termasuk wilayah desa Girah. Dibawah ini adalah kisah calonarang versi bali, sehingga calonarang disebut ibu, dan ilmu sihirnya disebut leak. Kisah ini pernah juga di filmkan dan diperankan oleh sang artis ratu horor, Suzzana ... Kisah Calon Arang Di Kerajaan Kediri pada masa pemerintahan Airlangga yaitu didesa Girah ada sebuah Perguruan Ilmu Hitam atau Ilmu Sihir yang dipimpin oleh seorang janda yang bernama Ibu Calonarang (nama julukan dari Dayu Datu). Murid – muridnya semua perempuan dan diantaranya ada empat murid yang ilmunya sudah tergolong tingkat senior antara lain : Nyi Larung, Nyi Lenda, Nyi Lendi, Nyi Sedaksa. Ibu Calonarang juga mempunyai anak kandung seorang putri yang bernama Diah Ratna Mengali, berparas cantik jelita, tetapi putrinya tidak ada satupun pemuda yang melamarnya. Karena Diah Ratna Mangali diduga bisa ngelelak, dengan di dasarkan pada hukum keturunan yaitu kalau Ibunya bisa ngeleak maka anaknyapun mewarisi ilmu leak itu, begitulah pengaduan dari Nyi Larung yaitu salah satu muridnya yang paling dipercaya oleh Ibu Calonarang. ![]() Mendengar pengaduan tersebut, tampak nafas Ibu Calonarang mulai meningkat, pandangan matanya berubah seolah-olah menahan panas hatinya yang membara. Pengaduan tersebut telah membakar darah Ibu Calonarang dan mendidih, terasa muncrat dan tumpah ke otak. Penampilannya yang tadinya tenang, dingin dan sejuk, seketika berubah menjadi panas, gelisah. Kalau diibaratkan Sang Hyang Wisnu berubah menjadi Sang Hyang Brahma, air berubah menjadi api. Tak kuasa Ibu Calonarang menahan amarahnya. Tak kuat tubuhnya yang sudah tua tersebut menahan gempuran fitnah yang telah ditebar oleh masyarakat Kerajaan Kediri. Ibu Calonarang sangat sedih bercampur berang, sedih karena khawatir putrinya bakal jadi perawan tua, itu berarti keturunannya akan putus dan tidak bisa pula menggendong cucu, berang karena putrinya dituduh bisa ngeleak. Ibu Calonarang berkata kepada Nyi Larung : "Hai Nyi Larung, penghinaan ini bagaikan air kencing dan kotoran ke wajah dan kepalaku. Aku akan membalas semua ini, rakyat Kediri akan hancur lebur, dan luluh lantak dalam sekejap. Semua orang-orangnya akan mati mendadak. Laki-laki, perempuan, tua muda, semuanya akan menanggung akibat dari fitnah dan penghinaan ini. Kalau tidak tercapai apa yang aku katakan ini, maka lebih baik aku mati, percuma jadi manusia. Kalau Ibu Calonarang ini tidak melakukan balas dendam maka hati ini tidak akan merasa tentram". Demikian kata-kata Ibu Calonarang yang sangat mengerikan kalau seandainya hal ini menjadi kenyataan. Nyi Larung kemudian menyahut dan bertanya "Kalau demikian niat Guru, bagaimana kita bisa melakukan hal tersebut". segera dijawab oleh Ibu Calonarang. "Kau Nyi Larung, ketahuilah, jangan terlalu khawatir akan segala kemampuanku. Aku Ibu Calonarang bukanlah orang sembarangan dan murahan. Kalau tidak yakin dengan diri, maka aku tidak akan sesumbar begitu. Biar mereka tersebut merasakan akibat dari segala perbuatan yang telah mereka lakukan terhadap anakku. Kau Nyi Larung, Ibu minta agar kau mengumpulkan semua murid-muridku supaya segera masuk ke Pasraman Pengeleakan. "Tunggu sampai tengah malam nanti. Aku akan menurunkan segala ilmu kewisesan yang aku miliki kepada kalian semua. Karena sekarang hari masih terang dan sore, lebih baik engkau semua melakukan pekerjaan seperti biasanya. Aku akan mempersiapkan segala sesuatunya. Nanti malam kita akan berkumpul lagi membicarakan masalah tersebut, dan ingat tidak ada yang boleh tahu mengenai apa yang kita akan lakukan ini, kita akan membuat Kerajaan Kediri gerubung yaitu berupa serangan wabah penyakit yang sulit diobati yang dapat mematikan rakyatnya dalam waktu singkat. Demikian Ibu Calonarang menutup pembicaraannya pada sore hari tersebut, dan semua kembali melakukan kegiatan sebagaimana mestinya. Gerubug Di Kerajaan Kediri Diceritakan Rakyat Kerajaan Kediri di siang harinya yang ramai seperti biasanya. Masyarakatnya sebagian besar hidup dari bertani di sawah dengan menanam padi dan palawija. Anak-anak muda semuanya riang gembira bermain sambil mengembalakan sapi dan bebek di sawah. Mereka riang gembira, menemani orang tuanya yang sedang membajak sawah. Ada pula masyarakat yang bekerja sebagai tukang membuat rumah, pondok, bangunan suci seperti pura dan sanggah, atau membuat angkul-angkul atau pintu gerbang, dan lain-lain. Bagi kaum perempuan dan yang bekerja sebagai pedagang dengan menjual kue, nasi, kopi dan ada pula yang menenun kain untuk keperluan sendiri. Ada pula dari golongan pande bekerja khusus membuat perabotan pisau, sabit, parang, cangkul, keris, dan perabotan dari besi lainnya. Bagi yang mempunyai waktu luang yang laki-laki biasanya diisi dengan mengelus-elus ayam aduan, dan bagi yang perempuan digunakan untuk mencari kutu rambut. Tidak ada terasa hal-hal aneh atau pertanda aneh di siang hari tersebut. Kegiatan masyarakat berlangsung dari pagi sampai sore, bahkan sampai malam hari. Pada malam hari masyarakat yang senang matembang atau bernyanyi melakukan kegiatannya sampai malam. Demikian pula dengan sekaa gong latihan sampai malam di Balai Banjar. Suasananya nyaman, tentram, dan damai sangat terasa ketika itu. ![]() Setelah tengah malam tiba, semua masyarakat telah beristirahat tidur. Suasananya menjadi sangat gelap dan sunyi senyap, ditambah lagi pada hari tersebut adalah hari Kajeng Kliwon. Suatu hari yang dianggap kramat bagi masyarakat. Masyarakat biasanya pantang pergi sampai larut malam pada hari Kajeng Kliwon. Karena hari tersebut dianggap sebagai hari yang angker. Sehingga penduduk tidak ada yang berani keluar sampai larut malam. Ketika penduduk Rakyat Kediri tertidur lelap di tengah malam, ketika itulah para murid atau sisya Ibu Calonarang yang sudah menjadi leak datang ke Desa-desa wilayah pesisir Kerajaan Kediri. Sinar beraneka warna bertebaran di angkasa. Desa-desa pesisir bagaikan dibakar dari angkasa. Ketika itu, penduduk desa sedang tidur lelap. Kemudian dengan kedatangan pasukan leak tersebut, tiba-tiba saja penduduk desa merasakan udara menjadi panas dan gerah. Angin dingin yang tadinya mendesir sejuk, tiba-tiba hilang dan menjadi panas yang membuat tidur mereka menjadi gelisah. Para anak-anak yang gelisah, dan terdengar tangis para bayi di tengah malam. Lolongan anjing saling bersahutan seketika. Demikian pula suara goak atau burung gagak terdengar di tengah malam. Ketika itu sudah terasa ada yang aneh dan ganjil saat itu. Ditambah lagi dengan adanya bunyi kodok darat yang ramai, padahal ketika itu adalah musim kering. Demikian pula tokek pun ribut saling bersahutan seakan-akan memberitahukan sesuatu kepada penduduk desa. Mendengar dan mengalami suatu yang ganjil tersebut, masyarakat menjadi ketakutan, dan tidak ada yang berani keluar. Endih atau api jadi-jadian yang berjumlah banyak di angkasa kemudian turun menuju jalan-jalan dan rumah-rumah penduduk desa. Api sebesar sangkar ayam mendarat di perempatan jalan desa, dan diikuti oleh api kecil-kecil warna-warni. Setelah itu para leak yang tadinya terbang berwujud endih, kemudian setelah di bawah berubah wujud menjadi leak beraneka rupa, dan berkeliaran di jalan-jalan desa. Ketika malam itu, ada seorang masyarakat memberanikan diri untuk mengintip dari balik jendela rumahnya. Untuk mengetahui situasi di luar rumah. Namun apa yang dilihatnya? Sangat terkejut orang tersebut menyaksikan kejadian di luar. Orang tersebut, karena saking takutnya, segera ia masuk ke dalam rumah dan mengunci pintunya rapat-rapat, serta segera memohon kehadapan Hyang Maha Kuasa agar diberikan perlindungan. Kemudian orang tersebut mengalami sakit ngeeb atau ketakutan yang berlebihan dan tidak mau bicara. Para murid atau sisya Ibu Calonarang yang berjumlah tiga puluh empat orang ditambah dengan empat orang muridnya yang sudah senior yaitu Nyi Larung, Nyi Lenda, Nyi Lendi, dan Nyi Sedaksa, semua sudah berada di desa pesisir. Malam yang sangat gelap kemudian ditambah dengan hujan gerimis yang memunculkan bau tanah yang angid, mambuat para leak menjadi semakin bersuka ria. Beberapa bola api bertebaran di angkasa berkejar-kerjaran dan menari-nari. Monyet-monyet besar, anjing bulu kotor, dan babi bertaring panjang berkeliaran di jalan-jalan sepanjang desa wilayah pesisir bercanda bersuka ria. Leak kambing, gegendu kerbau, gegendu jaran tampak jalan-jalan mengitari Kerajaan Kediri. Demikian pula dengan sosok Leak Celuluk yang berkelebat-kelebat dan bersandar di angkul-angkul rumah penduduk. Leak yang berwujud kreb kasa atau kain putih panjang bergulung-gulungan tampak melintang di jalanan. Di perempatan dan pertigaan jalan Desa, sosok Leak berwujud bade atau menara pengusungan mayat sedang menari-nari memenuhi jalanan. Semua leak tersebut menjalankan tugas seperti apa yang diperintahkan oleh gurunya yakni Ibu Calonarang. Sungguh-sungguh seram memang pada malam itu. Penduduk desa tidak ada yang berani berkutik, apalagi keluar rumah. Para leak di malam itu telah menyebarkan penyakit grubug di desa-desa wilayah pesisir Kerajaan Kediri. Setelah semalaman para leak berpesta pora, maka hari telah menjelang pagi. Tiba saatnya para Leak untuk kembali ke wujud semula. Karena begitulah hukumnya sebagai leak. Waktu mereka adalah di malam hari. Apabila mereka melanggar hukum tersebut maka mereka akan mendapatkan bahaya. Ketika hari menjelang pagi para leak pun kembali ke tempatnya semula, dan pulang ke rumah. Demikian pula dengan Ibu Calonarang beserta Nyi Larung, Nyi Lenda, Nyi Lendi dan Nyi Sedaksa kembali pulang ke rumah setelah pesta pora di malam hari. Sekarang mereka hanya tinggal menunggu hasil dari kerja mereka semalam. Diceritakan keesokan harinya penduduk desa bangun pagi-pagi. Mereka ramai menceritakan keanehan-keanehan dan keganjilan-keganjilan yang terjadi pada malam harinya. Semuanya menceritakan apa yang mereka rasakan atau apa yang mereka sempat saksikan malam itu dirumah masing-masing. Namun sedang asyiknya mereka bercerita, tiba-tiba saja ada seorang penduduk yang menjerit minta tolong. Orang tersebut mengatakan salah seorang keluarganya tiba-tiba saja sakit perut, muntah-muntah, dan mencret-mencret. Ketika mau memberikan pertolongan kepada penduduk di sebelah Barat tersebut, tiba-tiba saja tetangga di sebelah Timur menjerit minta tolong ada salah seorang keluarganya yang muntah dan mencret. Pagi itu, masyarakat desa menjadi panik. Karena mendadak sebagian penduduk mengalami muntah dan mencret. Bahkan pagi itu, ada beberapa yang telah meninggal. Beberapa lagi belum ada yang sempat diberi obat, tiba-tiba sudah meninggal. Demikian semakin panik masyarakat di desa. Segera saja yang meninggal dikuburkan di setra atau tempat pemakaman mayat, namun ketika pulang dari setra, tiba-tiba saja yang tadinya ikut mengubur menjadi sakit dan meninggal. Demikian seterusnya. Penduduk desa dihantui oleh bahaya maut. Seolah-olah kematian ada di depan hidung mereka. Sungguh mengerikan pemandangan di desa-desa wilayah pesisir Kerajaan Kediri ketika itu. Kerajaan Kediri gempar, sehari-hari orang mengusung mayat kekuburan dalam selisih waktu yang sangat singat. Menghadapi situasi demikian beberapa penduduk dan prajuru desa mencoba untuk menanyakan kepada para balian atau dukun untuk minta pertolongan. Para balian pun didatangkan ke desa-desa yang kena bencana wabah gerubug. Ternyata mereka juga tidak dapat berbuat banyak menghadapi penyakit gerubug yang dialami penduduk desa. Bahkan, si balian atau dukun yang didatangkan tersebut mengalami mutah berak dan meninggal. Setiap hari kejadian tersebut terus berlangsung. Penduduk desa menjadi bingung dan panik. Ada yang berkehendak untuk mengungsi dan menghindar dari grubug tersebut. Mereka berbondong-bondong meninggalkan desanya. Namun ketika sampai di batas desa, mereka itu mengalami muntah berak dan meninggal seketika. Melihat keadaan seperti itu penduduk yang masih hidup menjadi semakin ketakutan. Ketika malam hari, mereka semua tidak ada yang berani tidur sendirian, dan tidak berani keluar rumah. Lolongan anjing tak henti-hentinya di malam hari. Burung gagak, katak dongkang, semuanya ribut saling bersahutan. Adanya musibah yang menakutkan bercampur dengan sedih, para penduduk mencoba untuk berpasrah diri dan menyerahkan semuanya kehadapan Ida Sang Hyang Widhi. Setiap saat mereka memuja dan memohon kehadapan beliau agar bencana grubug ini segera berakhir, dan semua penduduk yang masih hidup diberkahi keselamatan dan kekuatan. Di samping itu perlindungan-perlindungan magis dipasang di depan pintu masuk pekarangan dan pintu rumah. Sesuai dengan petunjuk orang pintar atau sesuai dengan kebiasaan para tetuanya terdahulu. Penduduk memasang sesikepan atau pelindung magis seperti daun pandan berduri yang ditulisi tapak dara atau tanda palang dari kapur sirih, berisi bawang merah, bawang putih, jangu, juga benang tri datu yaitu benang warna merah, putih, hitam, dan pipis bolong atau uang kepeng. Jadi pada dasarnya semua dilakukan untuk menolak penyakit, dan memohon perlindungan kehadapan Hyang Maha Kuasa. Setelah berberapa hari mengalami kepanikan, kebingungan dan ketakutan, akhirnya para prajuru desa atau Pengurus Desa, para penglingsir atau tetua, dan para pemangku, mengadakan pertemuan di salah satu Balai Banjar di Desa Girah. Pada intinya mereka membicarakan mengenai masalah atau penyakit gerubug yang menyerang desa-desa pesisir wilayah Kerajaan Kediri. Kalau seandainya masalah ini dibiarkan begitu saja, sudah pasti penduduk desa akan habis semuanya. Mereka tetap berharap agar semua masyarakat meningkatkan astiti bhaktinya atau pemujaan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa atau Tuhan agar diberikan keselamatan, kesehatan, perlindungan, dan umur panjang. Disamping itu pula para prajuru desa para penglingsir atau tetua desa beserta dengan para pemangku sepakat untuk melaporkan masalah ini kehadapan Prabu Airlangga Raja Kediri. Mereka berencana memohon kehadapan Raja Airlangga agar beliau berkenan untuk datang ke desa-dewa wilayah pesisir Kerajaan Kediri meninjau rakyatnya yang sedang ditimpa musibah penyakit atau gerubug. Karena beliau sebagai penguasa atau sebagai Raja Kediri berhak tahu dan wajib untuk melindungi rakyatnya dari bencana. Demikian kesepakatan mereka dan merencanakan akan berangkat ke Istana besok pagi. Ketika para tetua desa dan prajuru disertai dengan para pemangku masih berada di Bale pertemuan, tiba-tiba saja muncul seseorang yang bertubuh tinggi, kepala kribo, berkumis tebal dan brewok. Orang ini berjalan sempoyongan, dengan mata merah, dan bicaranya ngawur. Rupanya orang ini dalam keadaan mabuk. Orang tersebut datang di bale pertemuan dan berkata bahwa anaknya telah meninggal karena muntah mencret. Pemabuk itu kemudian berkata : mana Leak Calonarang yang telah memakan anakku, akan aku santap bola matanya mentah-mentah. Demikian orang tersebut sesumbar dihadapan para sesepuh desa. Ketika setelah mengatakan sesumbar tersebut Si Brewok tiba-tiba saja muntah mencret tak tertahankan, dan akhirnya tewas di tempat. Setelah beberapa saat Si Brewok tergeletak, kemudian para tetua desa tersebut menjadi teringat dengan kejadian yang terjadi beberapa waktu lalu ketika di Desa Girah. Mereka baru ingat bahwa Si Brewok inilah yang menjadi biang keladi dari kejadian yang menimpa Diah Ratna Manggali anak Ibu Calonarang. Bersama-sama dengan orang banyak, Si Brewok ini telah membuat fitnah Diah Ratna Mengali bisa ngeleak karena Ibunya Calonarang adalah orang sakti dan bisa ngeleak. Jangan-jangan hal itu yang menjadi penyebab dari penyakit gerubug yang melanda desa-desa pesisir wilayah Kerajaan Kediri sekarang ini. Karena Calonarang merasa tersinggung dan terhina tidak akan tinggal diam. Mungkin saja ia akan membalas dendam sesuai dengan kemampuannya. Apalagi Calonarang adalah seorang yang sangat sakti dan memiliki murid yang sangat banyak. Sehingga dengan ilmu yang dimiliki mereka mencoba untuk menghancurkan desa-desa di Kerajaan Kediri dengan menebar penyakit gerubug. Rupanya mereka yang ada di sana mempunyai pikiran yang sama, dan sepakat untuk segera melaporkan hal tersebut kehadapan Prabu Airlangga Raja Kediri. Keesokan harinya para prajuru desa beserta rombongan berangkat menuju Istana Kediri. Sangat cepat perjalanan mereka, sehingga tidak diceritakan sampailah rombongan tersebut di bencingah atau alun-alun Istana Raja. Ketika di Istana rombongan tersebut menyaksikan suatu keadaan yang tenang, damai, dan biasa saja, jauh dari kesusahan, kalau dibandingkan dengan apa yang terjadi di desa sekarang ini. Di bencingah puri tampak sekelompok masyarakat yang sedang duduk-duduk di bawah rimbunnya daun beringin yang sangat besar yang tumbuh di becingah, seolah-olah memayungi rakyat Kediri dari terik sinar matahari. Bangsingnya atau akarnya yang menjulur sampai menyentuh tanah seolah-olah menjulurkan tangannya untuk menolong rakyat Kediri yang kesusahan. Mereka seperti biasa yang laki-laki beristirahat, sambil mengecel atau mengelus ayam aduan. Di sampingnya tampak berderet ayam aduan dengan beraneka warna, dan mekruyuk atau berkokok saling bersahutan. Disana, ada pula dagang kopi, dagang kue, dagang nasi, dengan be guling nyodog atau babi guling yang utuh dan diletakkan di atas meja dagangan. Rombongan tersebut disapa oleh orang-orang yang ada di bencingah. Mereka kemudian segera masuk ke dalam Istana Raja melalui pemedalan atau pintu keluar candi bentar yang megah, disandingkan dengan bale kulkul yang menjulang tinggi, dan bale bengong yang tampak mempesona, membuat mereka menjadi klangen atau kagum. Di hulu sebelah timur laut terdapat pemerajan puri atau tempat suci keluarga Raja yang sangat disucikan. ![]() Mereka kemudian menghadap Prabu Airlangga di Bale penangkilan atau balai penghadapan. Setelah memberikan penghormatan kehadapan Sang Prabu, rombongan tersebut kemudian menjelaskan segala sesuatu maksud dan tujuannya mengahap ke Istana. Dijelaskan pula secara panjang lebar mengenai masalah yang sedang melanda desa-desa pesisir wilayah Kerajaan Kediri. Mereka kemudian memohon agar Sang Prabu berkenan untuk meninjau ke desa-desa. Demikian hatur mereka semua kehadapan Sang Prabu. Kemudian Sang Prabu menjawab dengan kata-kata yang agak berat, dan dengan roma muka yang agak tegang ketika itu. "Kalau begitu keadaannya, penyebar gerubug di desa-desa wilayah pesisir tidak lain dan tidak bukan adalah Ibu Calonarang. Aku tidak akan meninjau ke desa lagi. Tetapi aku akan segara berupaya untuk menyelesaikan masalah kalian, dan menghadapi Calonarang yang sakti tersebut". "Pengerusakan dan penyebaran penyakit di desa-desa oleh Calonarang sebenarnya adalah tantangan langsung bagiku sebagai penguasa di Kerajaan Kediri. Aku akan menghadapi bagaimanapun ririh atau saktinya Calonarang. Calonarang sangat berani kepadaku, dan sangat besar dosanya karena telah membunuh banyak rakyatku yang tidak berdosa. Sangat besar dosanya terhadap kerajaan, sehingga orang tersebut harus mendapatkan ganjaran hukuman yang setimpal". Demikian sabda Raja Kediri yang menabuh genderang perang terhadap Calonarang. Sang Prabu juga menyampaikan pesan kepada rombongan Desa Girah sesampai di rumah nanti, beritahukan kepada seluruh rakyatku semuanya. Tenanglah, bersabarlah dan selalulah memuja kebesaran Ida Betara Tri Sakti yang berstana di Pura Kayangan Tiga. Selalulah berjaga-jaga di perbatasan desa sambil menghidupkan api obor sebagai penerangan dan sekaligus mohon perlindungan kehadapan Hyang Betara Brahma. Sebelum itu jangan lupa menghaturkan canang atau sesajen di sanggah atau tempat suci keluarga masing-masing agar para leluhur kita juga ikut membantu melindungi dari bahaya ini. Kemudian mohonlah sesikepan atau sarana magis yang bersarana bawang putih, jangu, benang tri datu, dan pipis bolong, sebagai sarana penolak leak. Demikian perintah dan sekaligus pesan Raja Kediri kepada rakyat beliau yang sedang ditimpa bencana gerubug dan salanjutnya para penghadap tersebut diijinkan untuk pamit kembali pulang. Tidak diceritakan perjalanan mereka, maka sampailah rombongan tersebut di rumah, dan segera memberitahukan apa yang menjadi titah Raja Kediri. Raja Kediri Murka Kembali diceritakan Prabu Airlangga Raja Kediri. Sepeninggalan rombongan Desa Girah, maka beliau sendirian duduk termenung di bale penangkilan. Pandangannya menerawang jauh kemana-mana, tangannya dikepalkan, dan tampak gelisah. Duduk bangun, demikianlah Sang Prabu sendirian di Istana. Tampaknya Sang Prabu tak kuasa menahan amarah dan panas hati beliau akibat ulah Calonarang. Sangat menakutkan sekali perangai beliau ketika itu. Diibaratkan macan gading atau harimau kuning yang akan menerkam mangsanya. Tak seorang pun parekan atau punakawan di puri atau istana yang berani menyapa beliau. Istri dan parekan atau punakawan di puri atau istana semuanya terdiam takut melihat gelagat Sang Prabu yang lagi murka. Tidak ada yang berani menghampiri dan menemani beliau ketika itu. Suguhan wedang atau kopi dan juga hidangan yang lainnya tidak disentuh sama sekali. Pikiran beliau hanya tertuju kepada upaya bagaimana mengalahkan Calonarang yang sakti tersebut. ![]() Ketika hari menjelang siang, Sang Prabu belum juga beranjak dari tempat beliau duduk sejak pagi. Kemudian secara tak disangka-sangka datang Ki Patih Madri menghadap Sang Prabu ke Istana. Ia adalah seorang tabeng dada atau pengawal Istana. Ki Patih Madri berperawakan tinggi besar, pintar ilmu silat atau bela diri, dan menguasai beberapa ilmu kanuragan. Ia sangat berpengaruh di kalangan orang-orang di Kerajaan Kediri, namun ia sendiri berpenampilan sangat sederhana, polos, dan sangat setia kepada Istana terutama kehadapan junjungannya yakni Prabu Airlangga Raja Kediri. Sangat gembira sekali perasaan Sang Prabu ketika Ki Patih Madri muncul di Istana, dan segera Sang Prabu menyuruhnya mendekat untuk diajak bertukar pikiran. Bagaikan diperciki embun pagi yang sejuk perasaan Raja Airlangga ketika Ki Patih Madri datang pada saat yang diperlukan sekali. Sambil menikmati hidangan kopi yang telah disuguhkan, Sang Prabu berkata kepada Ki Patih Madri : "aku hari ini sangat kesal, marah dan bercampur sedih dalam hatiku. Yang menyebabkan adalah ulah onar Calonarang yang telah menebar penyakit gerubug di desa-desa pesisir wilayah Kerajaan Kediri. Banyak rakyatku yang sakit dan meninggal di sana. Ia ingin menghancurkan Kerajaan Kediri, serta menghancurkan kekuasaanku. Sekarang karena kebetulan sekali Patih Madri datang ke Istana, maka aku ingin mendapatkan masukan dari engkau mengenai masalah yang menimpa desa tersebut. Bagaimana caranya menumpas dan melenyapkan Calonarang beserta sisya-sisyanya atau murid-muridnya yang telah berbuat onar tersebut. Sebab kalau tidak ditangani segera, maka rakyat desa Kerajaan Kediri akan habis, bahkan ia akan merencanakan untuk menghancurkan Kerajaan Kediri secara keseluruhan". Demikian kata pembukuan yang cukup panjang dari Sang Prabu kepada Ki Patih Madri. Mendengar semua itu, merasa kaget Ki Patih Madri, sebab sebelumnya ia sama sekali tidak mendengar adanya masalah ini. Ki Patih Madri berpikir sejenak, kemudian menjawab apa yang dikatakan Sang Prabu. "Mohon ampun Paduka, tidak patut rasanya hamba sebagai patih yang jugul punggung atau sangat bodoh memberikan masukan kehadapan Paduka. Namun atas titah Paduka, maka hamba akan mencoba untuk ikut urun pendapat mengenai masalah ini. Namun hamba bagaikan nasikin segara atau membuang garam ke laut begitulah ibaratnya". Lebih lanjut Ki Patih Madri menyampaikan haturnya kehadapan Sang Prabu "Kalau mendengar tingkah laku Calonarang tersebut, maka inilah yang disebut dalam sastra agama sebagai Atharwa yang artinya melakukan pembunuhan yang sangat kejam terhadap orang lain yang tidak berdosa dengan menggunakan Ilmu Hitam. Mereka telah menebar cetik atau racun niskala di wilayah desa. Ini pula digolongkan sebagai Himsa Karma yakni perbuatan membunuh makhluk lain secara sewenang-wenang. Para pelaku dari semua ini harus dihukum berat dan setimpal". Demikian hatur Ki Patih Madri kehadapan Sang Prabu. Kemudian Ki Patih Madri menambahkan haturnya sekarang Paduka jangan terlalu bersedih dan khawatir. Hamba akan menjalankan Swadharmaning Kawula (kewajiban sebagai rakyat) bersama dengan rakyat Kediri yang lainnya. Hamba akan mengabdikan jiwa dan raga hamba untuk Kediri. Kita akan gempur Calonarang Rangda Nateng Girah, kita hancurkan antek-antek, dan kita musnahkan Calonarang". Demikian Ki Patih Madri memompa semangat junjungannya. Sungguh lega hati Sang Prabu mendengar apa yang diucapkan oleh Ki Patih Madri. Raja Airlangga kemudian membuat keputusan untuk menggempur Calonarang Rangda Nateng Girah, dan mempercayakan kepada Ki Patih Madri sebagai pimpinan penyerangan. Gugurnya Ki Patih Madri Diceritakan Ki Patih Madri telah mengumpulkan tokoh masyarakat dan penduduk yang mempunyai ilmu kanuragan atau ilmu kewisesan. Mereka semua dikumpulkan di Istana dan diberikan pengarahan mengenai rencana penyerangan ke tempat Ratu Leak di Desa Girah menggempur Calonarang di malam hari. Waktu yang ditetapkan untuk penyerangan telah tiba. Menjelang tengah malam mereka berangkat bersama dilengkapi pula dengan senjata tajam, sesikepan, gegemet-gegemet, dan juga sesabukan atau sarana magis pelindung diri. ![]() Karena kesaktian Calonarang, maka serangan dari pihak Kediri yang dipimpin Ki Patih Madri telah diketahui sebelumnya. Sehingga Calonarang memerintahkan kepada seluruh sisya-sisyanya atau murid-muridnya untuk bersiaga di perbatasan Desa Girah. Calonarang beserta sisyanya telah bersiaga menyambut kedatangan para jawara Kediri yang akan menggempurnya. Mereka telah menggelar semua ilmu yang dimiliki dan telah menyengker atau memagari Desa Girah dengan penyengker gaib, sehingga kekuatan musuh tidak dapat menembus pertahanan tersebut. Pada tengah malam, sampailah Ki Patih Madri dan para jawara Kediri di perbatasan Desa Girah. Mereka langsung menggelar ajian yang mereka miliki dan menyerang musuh yang telah menghadang. Serangan tersebut kemudian dihadang oleh para murid Calonarang yang dipimpin oleh Nyi Larung sehingga terjadilah pertempuran ilmu kanuragan dimalam hari yang sangat dasyat. Bola-bola api beterbangan di antara kedua belah pihak. Taburan cahaya gemerlapan aneka warna di angkasa yang saling berkelebat, berkejar-kejaran, dan saling berbenturan. Langit di Desa Girah pada malam itu bagaikan kejatuhan bintang dari langit yang jumlahnya ribuan. Memang sungguh-sungguh digjaya mereka semua. Tidak beberapa lama pertempuran di malam hari berlangsung, serangan dari para jawara Kediri dapat dipatahkan oleh ketangguhan dari ilmu yang dimiliki oleh murid-murid Calonarang, sedangkan Ki Patih Madri gugur dalam peperangan melawan Nyi Larung dan para jawara Kediri banyak yang tewas. Para jawara Kediri yang masih hidup berhamburan berlari meninggalkan arena pertempuran karena terdesak. Mereka berusaha untuk menyelamatkan diri. Setelah mengalami desakan dari pasukan leak murid-murid Calonarang, maka para jawara Kediri memutuskan untuk berbalik dan kembali ke Istana Kediri, serta melaporkan semuanya kehadapan Prabu Airlangga. Kekalahan pasukan Kediri menyebabkan pasukan leak Calonarang bergembira. Mereka semua tertawa ngakak yang suaranya nyaring dan keras membelah angkasa. Suaranya mengalun, melengking memenuhi angkasa dan berpantulan di antara bukit-bukit. Sehingga terasa mengerikan sekali suasananya pada malam hari tersebut. Mereka semua menari-nari di angkasa, berwujud bola-bola api saling berkejar-kejaran merayakan kemenangannya. Diceritakan mengenai perjalanan sisa-sisa pasukan Kediri yang kalah perang. Pada pagi hari mereka telah sampai di Istana Kediri. Segera mereka menghadap Sang Prabu dan melaporkan segala sesuatunya. Demikian pula dengan Sang Prabu yang telah menunggu semalaman dengan harap-harap cemas. Salah seorang dari pasukan Kediri menghaturkan sembah kehadapan Sang Prabu "mohon ampun Paduka, hamba permaklumkan bahwa murid-murid Calonarang benar-benar teguh atau kuat. Pasukan Kediri tidak mampu mengalahkannya dan Ki Patih Madri gugur dalam peperangan dan banyak pasukan yang tewas. Hamba gagal dalam mengemban tugas yang Paduka titahkan. Atas kegagalan tersebut, hamba mohon ampun, dan siap menjalankan hukuman". Demikian permakluman prajurit Kediri kehadapan Sang Prabu. Raja Airlangga yang bijaksana kemudian bersabda " Wahai prajuri Kediri yang gagah berani beserta semua pasukan, kalah menang dalam peperangan sudah menjadi hukumnya. Yang penting sekarang adalah aku minta engkau agar tidak surut kesetiaanmu terhadap Kediri. Teruskanlah kesetiaanmu terhadap Istana, terhadap Kerajaan Kediri. Janganlah berputus asa, karena masih ada waktu dan masih ada cara lain untuk menumpas Calonarang beserta dengan antek-anteknya. Gempur kembali Calonarang. Sang Prabu melanjutkan wejangannya. "Harus kalian ingat mengenai Swadharmaning ring payudhan atau kewajiban dalam pertempuran. Dalam Shanti Parwa disebutkan bahwa apabila mati dalam peperangan, maka darah yang mengalir muncrat akan menghapus segala dosamu. Dan Sang Jiwa atau Sang Atma akan menuju Indraloka. Itulah yang hendaknya diingat dan dijadikan pedoman. Semuanya itu adalah merupakan sebuah pengorbanan yang suci atau yadnya yang digolongkan yadnya utama". Demikian Sang Prabu memberikan wejangan kepada Prajurit Kediri yang hampir putus asa karena kalah perang. Mendengar wejangan tersebut, para pasukan Kediri merasakan hidup kembali dan bersemangat. Bagaikan diberikan kekuatan bebayon atau kekuatan tenanga dalam, sehingga semangat pasukan tumbuh kembali. Prajurit kemudian berkata "baiklah tuanku, sangat senang hamba mendegar wejangan tersebut. Sekarang hamba sadar dan yakin akan diri. Hamba akan membela mati-matian dan menyabung nyawa menghadapi Calonarang beserta dengan murid-muridnya". Pernyataan Prajurit tersebut dibarengi oleh seluruh pasukan, dan disambut hangat oleh Raja Airlangga. "Baiklah kalau begitu, Aku sebagai Raja Kediri sangat menghargai kesetiaamu. Buku Rahasia Ilmu Pengeleakan Calonarang Dengan kalahnya Patih Madri melawan Nyi Larung murid Calonarang, maka Raja Kediri sangat panik sehingga Raja Kediri memanggil seorang Bagawanta (Rohaniawan Kerajaan) yaitu Pendeta Kerajaan Kediri yang bernama Empu Bharadah yang ditugaskan oleh Raja untuk mengatasi gerubug (wabah) sebagai ulah onar si Ratu Leak Calonarang. Empu Bharadah lalu mengatur siasat dengan cara Empu Bahula putra Empu Bharadah di tugaskan untuk mengawini Diah Ratna Mengali agar berhasil mencuri rahasia ilmu pengeleakan milik Janda sakti itu. Empu Bahula berhasil mencuri buku tersebut berupa lontar yang bertuliskan aksara Bali yang menguraikan tentang teknik – teknik pengeleakan. Setelah Ibu Calonarang mengetahui bahwa dirinya telah diperdaya oleh Empu Bharadah dengan memanfaatkan putranya Empu Bahula untuk pura–pura kawin dengan putrinya sehingga berhasil mencuri buku ilmu pengeleakan milik Calonarang. Ibu Calonarang sangat marah dan menantang Empu Bharadah untuk perang tanding pada malam hari di Setra Ganda Mayu yaitu sebuah kuburan yang arealnya sangat luas yang ada di Kerajaan Kediri. Pertempuran Penguasa Ilmu Hitam dengan Penguasa Ilmu Putih di Setra Ganda Mayu Dalam perang besar ini Raja Airlangga mengikutkan Pasukan Khusus Balayuda Kediri dalam menghadapi Calonarang dan pasukan leaknya. Para Pasukan Balayuda Kediri yang terpilih sebanyak dua ratus orang yang dipimpin oleh Ki Kebo Wirang dan Ki Lembu Tal. Semua pasukan ini akan mengawal dan membantu Empu Bharadah dalam menumpas kejahatan yang dilakukan oleh Calonarang dan antek-anteknya. Segala sesuatu perlengkapan segera dipersiapkan seperti senjata tajam berupa tombak, keris, klewang, dan lain-lain. Demikian pula dengan berbagai sarana pelindung badan yang gaib sebagai sarana penolak atau penempur leak, sarana kekebalan, semuanya diturunkan dari tempatnya yang pingit atau tempat rahasia. Yang tidak kalah pentingnya adalah persiapan mengenai perbekalan makanan dan minuman yang diperlukan selama penyerangan. Ketika semua persiapan dianggap rampung, maka mereka pun istrirahat agar tenaga cukup kuat untuk penyerangan besok. Keesokan harinya perjalanan penyerangan dilakukan, pasukan khusus atau pasukan pilihan dari Kediri yang disebut dengan Pasukan Balayuda dalam penyerangan tersebut mengawal Empu Bharadah. Sedangkan di depan sebagai pemimpin pasukan dipercayakan kepada Ki Kebo Wirang didampingi Ki Lembu Tal. ![]() Tidak diceritakan perjalanan mereka, akhirnya rombongan Empu Bharadah dan pasukan Kediri sampai di pesisir selatan Desa Lembah Wilis. Di sana rombongan tersebut berhenti sejenak untuk beristirahat dalam persiapan untuk menuju ke Desa Girah. Semua pasukan kemudian menuju Setra Ganda Mayu yang berada di Wilayah Desa Girah. Diceritakan kemudian Ibu Calonarang dirumahnya diiringi oleh para sisyanya semua melakukan penyucian diri dan mengayat atau memuja kehadapan Ida Betari mohon anugrah kesaktian. Mereka memusatkan pikiran dan memanunggalkan bayu atau tenaga, sabda atau suara, dan idep atau pikiran, memuja Ida Betari bersarana sekar manca warna atau bunga warna-warni, dengan disertai asep menyan majegau atau wangi-wangian yang dibakar yang asapnya membubung ke angkasa, seolah-olah menyampaikan niat Ibu Calonarang kehadapan Ida Betari. Semua pekakas dan sarana pengleakan diturunkan dari tempatnya yang pingit atau tempat rahasia, dan masing-masing menggunakannya. Di hadapan mereka juga digelar tetandingan jangkep atau sarana sesajen lengkap sesuai dengan keperluan. Calonarang kemudian mulai memejamkan mata dan memusatkan pikiran. Ia tampak berkomat-kamit mengucapkan mantra sakti memohon anugrah kesaktian dan kesidian kehadapan Hyang Maha Wisesa, dengan harapan Empu Bharadah dan Balayuda Kediri dapat dikalahkan. Setelah beberapa saat melakukan konsentrasi, maka sampailah pada puncaknya. Raja pengiwa pun telah dibangkitkan dan merasuk ke dalam sukma. Kedigjayaan atau kewisesan telah turun dan masuk ke dalam jiwa raga. Calonarang kemudian bangkit dan berkata kepada semua sisyanya "para sisyaku semuanya, permohonan kita kehadapan Hyang Betari telah terkabulkan dan telah mencapai puncaknya. Kesaktian telah kita bangkitkan semuanya, dan telah merasuk ke dalam jiwa dan raga. Kini saatnya kita bertarung menghadapi Empu Bharadah dan Balayuda Kediri. Kita akan pertahankan harga diri kita. Mampuskan semua orang-orang Kediri yang datang ke sini menyerang. Demikian perintah Calonarang kepada seluruh sisyanya. Suaranya ketika itu telah berubah menjadi besar dan menggema, dan bukan merupakan suaranya yang biasa. Kemudian Calonarangpun tertawa ngakak, dan terdengar menakutkan. Semua sisya Calonarang telah nyuti rupa atau berubah wujud dan siap menyerang. Ada wujud bojog atau monyet yang siap menggigit, ada kambing siap nyenggot atau menanduk, ada sapi dan kuda yang siap ngajet atau menendang, ada kain kasa atau kain putih panjang yang siap menggulung dan membakar, ada bade atau menara pengusungan mayat yang siap membakar, ada babi bertaring panjang yang siap ngelumbih atau membanting dengan kepala, ada awak belig atau badan licin yang mukanya seperti umah tabuan atau sarang tawon. Ada pula api bergulung-gulung yang siap membakar siapa saja yang menghadang. Semua pasukan leak kemudian keluar dari rumah Calonarang dalam rupa bola api beterbangan, kemudian menuju ke Setra Ganda Mayu tempat perjanjian pertempuran dengan Empu Bharadah dan pasukan Balayuda Kediri. Melihat pasukan leak dengan beraneka rupa datang, pasukan Kediri menjadi kaget dan was-was dan ada yang ketakutan. Semuanya bersiap-siap dan merapatkan diri. Demikian pula dengan Ki Kebo Wirang dan Ki Lembu Tal, mereka berdua sangat waspada serta selalu berada di dekat Empu Bharadah untuk mengawalnya. Empu Bharadah tidak sedikitpun gentar melihat kawanan leak tersebut, bahkan semangat untuk bertempur semakin membara. Sambil juga Empu Bharadah mengucap mantra sakti Pasupati. Dilengkapi pula dengan sarana sesikepan, sesabukan, rerajahan kain, dan pripian tembaga wasa atau lempengan tembaga. Sangat ampuh mantra sakti Pasupati tersebut. Empu Bharadah membawa pusaka sakti berupa sebuah keris yang bernama Kris Jaga Satru. Ibu Calonarang Tewas Pertarunganpun terjadi dengan sangat seram dan dahsyat antara penguasa ilmu hitam yaitu Calonarang dibantu para sisya atau murid-muridnya dengan penguasa ilmu putih yaitu Empu Bharadah dibantu Pasukan Balayuda Kediri, di Setra Ganda Mayu. Pertempuran berlangsung sangat lama sehingga sampai pagi, dan karena ilmu hitam mempunyai kekuatan hanya pada malam hari saja, maka setelah siang hari Ibu Calonarang akhirnya tidak kuat melawan Empu Bharadah Calonarang terdesak dan sisyanya banyak yang tewas dalam pertempuran melawan Empu Bharadah dan Pasukan Balayuda Kediri. Mengetahui dirinya terdesak, Calonarang seperti biasa segera menggelar kesaktian pengiwanya. Ia segera berubah wujud menjadi seekor burung garuda berbulu emas, melesat ke udara, dan bersembunyi di balik awan. Ketika itu, Empu Bharadah segera masuk ke dalam rumah Calonarang . Didapatinya rumah Calonarang telah kosong, tak ada siapa-siapa. Pasukan Balayuda Kediri mengurung rumah Calonarang. Empu Bharadah kemudian berteriak : "Hai kau Calonarang pengecut, di mana gerangan engkau bersembunyi. Sudah berwujud apa engkau sekarang, aku akan hadapi. Aku menantangmu, ayolah segera tunjukkan batang hidungmu". Setelah berkata demikian, tiba-tiba ada jawaban dari angkasa. Rupanya Calonarang sudah bersembunyi dari tadi, tanpa sepengetahuan pasukan Kediri. Calonarang berkata : "Hai kau Empu Bharadah, dimana bersembunyi rajamu. Mendengar ejekan si garuda tersebut dari udara membuat Empu Bharadah menjadi naik darah. Segera Empu Bharadah memerintahkan kepada Ki Kebo Wirang untuk membidikan senjata tersebut ke arah si Garuda Calonarang. Namun ketika itu, Ki Kebo Wirang menjadi kebingungan karena musuh yang akan dibidik tidak kelihatan. Hanya suaranya saja yang berkoar-koar. Ditambah lagi dengan adanya kilat dan guntur yang menggelegar di angkasa. Semakin menyulitkan untuk membidik si Garuda Calonarang. Menghadapi situasi demikian, Empu Bharadah mencoba untuk memikirkan sebuah daya upaya. Empu Bharadah kemudian memerintahkan kepada Ki Lembu Tal sebagai umpan, agar si garuda mau keluar dari persembunyiannya. Ki Lembu Tal mencoba untuk mencari tempat yang agak terbuka. Mereka menari-nari sambil mengibas-ngibaskan senjatanya ke udara sebagai pertanda menantang. Ki Lembu Tal mengejek si garuda : "Hai engkau Calonarang, kenapa engkau bersembunyi. Ayo turun, akan aku potong lehermu, akan aku cincang engkau, bila perlu aku jadikan burung garuda panggang. Hai kau Calonarang, kalau memang engkau sakti mengapa engkau bersembunyi di tempat yang tinggi begitu. Kalau engkau mau, kau boleh hisap pantatku". Demikian ejekan Ki Lembu Tal yang tidak senonoh, sambil membuka kainnya dan memperlihatkan pantatnya ke arah datangnya suara Calonarang. Mendengar dan melihat ejekan Ki Lembu Tal, menyebabkan Calonarang menjadi naik darah, dan segera keluar dari persembunyiannya. Si garuda Calonarang dengan secepat kilat terbang dan menyambar Ki Lembu Tal. Pada saat si garuda terbang menyambar Ki Lembu Tal, ketika itu pula Empu Bharadah membidikkan senjata pusaka Jaga Satru dan menembakkannya ke arah sang garuda. Si garuda jelmaan Calonarang tersebut terkena tembakan senjata Jaga Satru dan jatuh tersungkur ke tanah. Segera si garuda mengambil wujud kembali menjadi manusia sosok Calonarang. Ratu Leak Calonarang yang sakti mandraguna tidak berdaya dengan kesaktian senjata pusaka Jaga Satru Empu Bharadah. Semua pasukan Balayuda Kediri segera mendekati Calonarang yang tidak berdaya dan kemudian Calonarang menghembuskan nafas terakhir di Setra Ganda Mayu. Dengan meninggalnya Ibu Calonarang maka bencana gerubug (wabah) yang melanda Kerajaan Kediri bisa teratasi. Lokasi Sebenarnya Desa Girah Ternyata lokasi sebenarnya dari calonarang adalah di Dusun Butuh, Desa Sukorejo, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Diperkuat setelah ditemukannya sebuah situs yang diyakini sebagai situs Calonarang yaitu bekas sebuah rumah tempat dimana calonarang pernah tinggal. Situs yang terletak ditengah perkebunan tebu ini sudah sejak lama dirawat oleh penduduk setempat secara mandiri. ![]() "Warga desa kami sangat menghormati tempat ini. Dari dulu sampai sekarang kami secara bergantian membersihkan batu-batu ini saat berangkat atau pulang dari sawah," kata Wage, salah seorang warga yang sedang membersihkan situs Calon Arang, Menurut dia, seharusnya tempat tersebut sudah waktunya mendapat perhatian dari pemerintah. Karena selain memiliki nilai sejarah, jika tidak diperhatikan bisa hilang dicuri orang. ![]() "Meskipun secara ikhlas warga turut menjaga dan merawat tempat ini, tapi bisa saja ada orang yang tidak bertanggungjawab mencuri batu-batu ini. Apalagi lokasinya lumayan jauh dari pemukiman," katanya. Di situs itu terdapat dua buah batu yang merupakan ambang pintu dari bahan batu andesit. Ambang pintu pertama berukuran, panjang 135 cm, lebar 56 cm dan tebal 29 cm. Ambang pintu kedua berukuran: panjang 137 cm, lebar 38 cm dan tebal 23 cm. Keduanya dalam kondisi baik. Pada sisi atas di sebelah akan dan kiri terdapat dua lobang segi empat dan lingkaran. Kemungkinan ini dipakai tempat pilar penyangga semacam kusen pintu. ![]() Selain ambang pintu terdapat 4 buah umpak dari bahan batu andesit yang rata-rata berukuran sekitar: panjang bawah 50 cm, panjang atas 45 cm, lebar bawah 50 cm, lebar atas 45 cm dan tinggi sekitar 50 cm. Keempat umpak batu berbentuk prisma itu diperkirakan merupakan pondasi penyangga empat sudut rumah. Juga terdapat dua buah balok batu dari bahan batu andesit dengan ukuran, batu pertama: panjang 62 cm, lebar 40 cm dan tebal 17 cm. Batu kedua: panjang 67 cm, lebar 47 cm dan tebal 18 cm. ![]() J Sutjahjo Gani, salah seorang budayawan Kota Kediri menjelaskan, tempat tersebut pernah didatangi para ahli sejarah dan budayawan dari Pulau Dewata Bali. Kedatangan mereka untuk membuktikan apakah ada keterkaitan antara situs tersebut dengan dramatari kolosal Calon Arang yang selama ini diklaim sebagai hasil kesenian asli Bali itu. "Situs Calon Arang pernah didatangi tim dari Bali dari Yayasan Bapak Prof. DR. Wyn Mertha Suteja, SH, PhD. Rencananya di atas tanah di mana situs Calon Arang berada dini akan dibangun semacam bangunan," kata Soetjahjo Gani, yang bertahun-tahun menelusuri ikhwal Calon Arang. Menurut Gani, dengan kedatangan tim dari Bali itu, menunjukkan bahwa kalangan budayawan Bali juga menyepakati bahwa tanah kampung halaman Calon Arang memang di Dusun Butuh, Desa Sukorejo, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Bahwa kemudian peristiwa yang terjadi di Kediri ini menjadi inspirasi bagi para budayawan Bali menciptakan dramatari Calon Arang yang terkenal di seluruh penjuru dunia. "Harus diakui bahwa Calon Arang memang asli Kediri. Sudah waktunya sejarah diluruskan dan tempat ini segera dirawat dengan layak agar tidak musnah," kata Gani Dimanakah Kitab Sihir Calon Arang sekarang berada? apakah sudah dihancurkan oleh Mpu Bharada? sumber |
| You are subscribed to email updates from Artikel Zamrud Hijau To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
| Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 | |


































![Unik! Air Terjun Ini Punya Bola Mata Kristal [foto] [ www.BlogApaAja.com ]](http://images.detik.com/content/2012/07/11/1382/131613_swarovski1.jpg)
![Unik! Air Terjun Ini Punya Bola Mata Kristal [foto] [ www.BlogApaAja.com ]](http://images.detik.com/content/2012/07/11/1382/131659_swarovski2.jpg)
![Unik! Air Terjun Ini Punya Bola Mata Kristal [foto] [ www.BlogApaAja.com ]](http://images.detik.com/content/2012/07/11/1382/131738_swarovski3.jpg)




































Tidak ada komentar:
Posting Komentar