Selasa, 23 Oktober 2012

infoinfo unik

infoinfo unik


Ini Dia Aplikasi 'Aneh' Teranyar dari Jepang

Posted: 23 Oct 2012 08:04 AM PDT

Ini Dia Aplikasi 'Aneh' Teranyar dari Jepang - Jepang memang selalu membuat hal-hal aneh, salah satu contohnya adalah aplikasi di yang satu ini.

Dikutip dari Mashable, aplikasi iPhone di Jepang memberikan ke penggunanya kesempatan mengirimkan aroma atau bau melalui pesan SMS.

Produk bernama Chat Perf adalah perangkat tambahan untuk iPhone; yang terbuat dari alat penyemprot dan sebuah tangki berbau yang cocok untuk ditaruh di dock iPhone.

Beberapa hal yang kurang dari perangkat ini menurut RocketNews24 adalah pengguna tidak bisa memilih baunya, namun pengguna harus mengunduh sebuah aplikasi dan memencet 'send'.

Namun perangkat tersebut hanya akan mengeluarkan bau secara acak apabila perangkat Chat Perf juga ada di ponsel si penerima pesan.

Lalu untuk mengirimkan bau berbeda, tampaknya pengguna harus membutuhkan tambahan Chat Perf lainnya.

Penasaran ingin melihat video demo-nya? Langsung saja kllik di sini.


Rating Artikel : 5 Jumlah Voting : 99 Orang

Kepunahan Massal di Bumi Disebabkan Suhu Ekstrem

Posted: 23 Oct 2012 08:01 AM PDT

Kepunahan Massal di Bumi Disebabkan Suhu Ekstrem - Para ilmuwan mengklaim telah menemukan penyebab terjadinya kepunahan terburuk dalam sejarah Bumi pada 250 juta tahun silam. Seperti apa?

Tim peneliti gabungan dari Inggris, Jerman dan China menyimpulkan bahwa alasan terjadinya kepunahan itu akibat suhu Bumi yang terlalu panas bagi makhluk hidup yang tinggal di dalamnya untuk bisa bertahan.

Dilansir oleh Physorg, penemuan tentang kepunahan massal yang menyapu bersih seluruh spesies di muka Bumi ini terjadi pada masa akhir era Permian pada sekitar 250 juta tahun lalu. Era ini dilanjutkan dengan masa Zona Mati selama lima juta tahun sebelum hadir kembali spesies baru.

Penelitian itu dilakukan bersama oleh University of Leeds di Inggris, University of Geosciences di China dan University of Erlangen-Nurnburg di Jerman.

Hasil penelitian yang juga dipublikasikan dalam Jurnal Science ini menunjukkan penyebab kehancuran bumi adalah kenaikan suhu ke tingkat mematikan, yakni sekitar 50-60 derajat celcius di daratan dan 40 derajat celcius di permukaan laut.

"Pemanasan global memang telah lama dikaitkan dengan kepunahan massal pada akhir masa Permian, namun penelitian ini adalah studi pertama untuk menunjukkan adanya suhu ekstrem terus yang mendera planet ini selama jutaan tahun," ujar kepala tim penelitian, Yadong Sun, yang juga merupakan kandidat Doktor dari University of Leeds.

Sun menambahkan bahwa penelitian ini juga merupakan studi pertama yang menunjukkan suhu air yang berdekatan dengan permukaan laut bisa mencapai 40 derajat celcius. Menurut Sun, pada suhu itu tentu saja kehidupan laut bisa mati dan berhenti berfotosintesis.

"Suhu permukaan laut seharusnya tidak melebihi 30 derajat celcius. Dan temuan ini dapat membantu kita memahami perubahan iklim di masa depan," ujar Sun.


Rating Artikel : 5 Jumlah Voting : 99 Orang

Pertolongan Pertama Apabila Ponsel Terendam Air

Posted: 23 Oct 2012 07:59 AM PDT

Pertolongan Pertama Apabila Ponsel Terendam Air - Insiden ponsel terendam air merupakan kejadian cukup sering terjadi di kalangan para pengguna ponsel. Tapi apakah Anda pernah mencoba memperbaikinya sendiri?

Apabila ponsel Anda masih dalam masa garansi, sebaiknya memang segera bawa ke service center terdekat. Namun apabila masa garansinya sudah habis, tidak ada salahnya Anda mencoba beberapa tips pertolongan pertama apabila ponsel Anda tak sengaja tercebur dan terendam air.

1. Jangan menghidupkan ponsel Anda di saat masih dalam keadaan basah, karena akan mengakibatkan terjadinya korsleting pada sirkuit dalam ponsel.

2. Segera lepas baterai, SIM card dan kartu memori dari ponsel. Karena selain bisa mencegah terjadinya hubungan pendek kelistrikan (konsleting), ini sekaligus mencegah hilangnya data yang tersimpan di SIM card maupun di kartu memori.

3. Pastikan ponsel Anda tidak terkontaminasi oleh air laut. Sebab kandungan garam dalam air laut sangat berbahaya bagi perangkat elektronik.

Namun jika memang ponsel Anda ikut terendam ketika Anda sedang berlibur ke pantai, maka basuhlah ponsel Anda dengan dengan air tawar terlebih dahulu dengan hati-hati, setelah itu baru lepas baterai dan juga SIM card-nya.

4. Segera keringkan ponsel dengan menggunakan handuk atau kain yang kering. Usahakan tidak menggoyang-goyangkannya terlalu keras, karena kandungan air di dalam ponsel bisa jadi malah menyebar ke komponen lain.

5. Cobalah mengeringkannya dengan menggunakan hairdyer atau vacuum cleaner kecil selama beberapa menit. Ini dimaksudkan untuk menyedot kandingan air di dalam ponsel. Kewmudian letakkan ponsel Anda di tempat dengan sirkulasi udara yang hangat selama beberapa jam.

6. Masukkan ponsel Anda yang sudah terpisah dengan baterai ke dalam wadah berisi beras selama 24 jam. Beras mempunyai fungsi seperti gel silika,yang dapat menyedot dan menyerap lembab.

Pastikan ponsel Anda sudah dalam kondisi kering ketika menyematkan kembali, baterai, SIM card dan kartu memori ke dalamnya. Kemudian periksalah apakah baterai tersebut normal. Anda dapat mencoba menggunakan baterai cadangan yang sesuai untuk memastikanya.

Jika ponsel menunjukan respon saat kembali dihudupkan, seperti tombol ponsel yang menyala, maka kemungkinan besar ponsel Anda dapat diselamatkan. Kalau layar ponsel masih belum dapat menyala, lakukan pengeringan kembali pada layar ponsel.

Apabila ponsel tetap masih belum dapat menyala, sebaiknya Anda segera membawa ke teknisi ponsel terpercaya.


Rating Artikel : 5 Jumlah Voting : 99 Orang

PSK Tewas, Pelanggan Lari Tanpa Busana

Posted: 23 Oct 2012 07:50 AM PDT

PSK Tewas, Pelanggan Lari Tanpa Busana - Nasib naas menimpa Heny (25). Perempuan pekerja seks komersial (PSK) tersebut tewas di tangan pelanggannya sendiri, yang diketahui berinisial R. Kini, tersangka tengah menjadi buronan polisi.

Kepala Polres Ketapang AKBP I Wayan Sugiri mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Senin (22/10/2012) kemarin sekitar pukul 11.00 WIB di sebuah kafe remang-remang, di kawasan Dusun Sungai Bulan, Desa Sungai Melayu, Kecamatan Sungai Melayu Rayak.

Menurut Sugiri, saat itu R datang ke kafe tempat korban bekerja dengan maksud untuk melakukan kencan sebagaimana biasanya. Entah bagaimana awalnya, tiba-tiba terjadi keributan yang berujung pada pembunuhan. "Setelah terjadi keributan itu, seorang saksi mata bernama Teteh melihat R lari keluar dengan keadaan bugil. Teteh kemudian masuk ke dalam kamar dan melihat korban sudah meninggal," kata Sugiri, Selasa (23/10/2012).

Tak lama setelah kejadian tersebut, kafe tempat Heny bekerja langsung dipadati warga. Mereka penasaran ingin melihat kejadian tersebut dari dekat. Warga kemudian berinisiatif melaporkan peristiwa pembunuhan tersebut kepada polisi. "Anggota kami langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), dari hasil identifikasi, kita menemukan bekas tusukan pada bagian leher dekat pundak," katanya.

Demi keperluan penyelidikan, polisi membawa jenazah Heny ke RSUD Agoes Djam Ketapang sambil menunggu keluarga korban datang dan mengurus pemakaman. "Kita juga mengamankan barang bukti, pisau yang diduga untuk membunuh korban, sepeda motor, serta barang-barang bukti milik tersangka R dan milik korban," tegasnya.

Sugiri mengatakan, jika pelaku tertangkap, dia akan dikenakan Pasal 340 KUHP dengan ancaman hukuman mati. Sebab, tersangka dianggap telah merencanakan melakukan pembunuhan tersebut. "Sebab, pelaku pada saat itu membawa pisau. Jadi, sudah masuk dalam kategori pembunuhan berencana," ujarnya.

Hingga saat ini, jenazah korban masih berada di RSUD Agoes Djam Ketapang. Sugiri menegaskan, dikabarkan keluarganya dari Jawa akan menjemput untuk pemakaman.


Rating Artikel : 5 Jumlah Voting : 99 Orang

Gadis Ini Diperkosa Saat Buang Hajat di Sungai

Posted: 23 Oct 2012 07:47 AM PDT

Gadis Ini Diperkosa Saat Buang Hajat di Sungai - RH (16), gadis protolan SMP salah satu warga desa di Kecamatan Kendit, menjadi korban pemerkosaan oleh dua preman saat buang air besar (BAB) di sungai, Senin (22/10/2012) malam.

Keterangan yang dihimpun menyebutkan, kejadian itu bermula saat RH hendak buang hajat di sungai Desa Patemon, Kecamatan Bungatan, saat berada di rumah saudaranya yang menggelar hajatan. Saat BAB itulah, RH didatangi dua pria mabuk dan memaksa korban membuka bajunya. Lantaran menolak, para pelaku membuka paksa pakaian RH. Karena diancam bunuh, RH hanya bisa pasrah saat diperkosa kedua preman itu.

Usai diperkosa, kedua pelaku kabur, sedangkan RH pulang ke rumah saudaranya dan menceritakan peristiwa yang baru dialaminya pada keluarga. Keluarga korban langsung melaporkan kasus itu ke Polsek Bungatan. Kasus itu kemudian dilimpahkan Unit PPA Polres.

Saat ini polisi sudah mengantongi identitas para pelaku pemerkosaan. Diketahui dua pria yang telah menodai korban adalah DR dan MS. Keduanya diketahui merupakan preman yang sering bikin onar di sejumlah desa di Kecamatan Bungatan.

"Identitas pelaku sudah kami kantongi dan sampai saat ini masih dalam pengejaran, yang jelas korban sudah kami mintai keterangannya. Termasuk bukti visum juga telah kami kantongi," beber Kasubag Humas Polres AKP Wahyudi, Selasa (23/10/2012).

Ditemui wartawan di depan ruang Unit PPA, RH enggan berbicara dan tampak syok. Dia juga menutupi wajahnya dengan kertas.


Rating Artikel : 5 Jumlah Voting : 99 Orang

Voynich, Manuskrip Misterius dan Paling Membingungkan di Dunia

Posted: 22 Oct 2012 11:35 PM PDT

Voynich, Manuskrip Misterius dan Paling Membingungkan di Dunia , Arizona, USA - Bila ada sebuah manuskrip yang paling membuat pusing para ilmuwan, itu adalah manuskrip Voynich.

Disebut-sebut sebagai manuskrip paling misterius, manuskrip Voynick ditemukan oleh seorang penjual buku bernama Wilfrid Voynich, pada 1912, di Villa Mondragone, dekat Roma.

Seperti diberitakan Discovery News, manuskrip tua ini dipercaya berasal dari abad 15. Greg Hodgins, dari Departemen Fisika University of Arizona bekerja sama dengan School of Anthropology Arizona mengatakan bahwa manuskrip ini dibuat antara tahun 1404-1438.

Voynich mengumumkan temuan mansukrip tersebut dengan harapan agar manuskrip itu bisa diterjemahkan. Ia mengklaim bahwa manuskrip itu sebelumnya dimiliki oleh Rudolf II dari kerajaan Habsburg di abad 16.



Voynich juga percaya bahwa manuskrip itu dibuat oleh Roger Bacon, seorang ilmuwan Inggris dari abad 13. Namun, klaim Voynich ini setelah diuji oleh pengukuran umur karbon, tidak terbukti.

Manuskrip ini adalah sebuah kitab berisi gambar dan tulisan yang tidak pernah bisa dimengerti manusia hingga sekarang.

Dengan menggunakan penelusuran radiokarbon, satu tim dipimpin Greg Hodgins dari Jurusan Fisika Universitas Arizona, telah menemukan halaman-halaman perkamen yang kemungkinan dibuat pada abad ke-15 atau seabad lebih tua dari taksiran para pakar sebelumnya.


Buku tebal ini membuat "DaVinci Code" benar-benar tidak menarik.

Deretan teks cakar ayam tertulis di atas perkamen yang jelas terlihat kuno, aliran ilustrasi gambar ruwet yang melukiskan tanaman, bagan-bagan astronomis, dan gambar manusia mandi di usia dini.

Kesan pertama, Manuskrip Voynich tidak seperti karya tulis dan gambar antik pada umumnya.

Kesan berikutnya, ketika diteliti lebih jauh, maka Anda mendapati manuskrip itu benar-benar tidak bisa dipahami.


Karakter-karakter asing di mana beberapa diantaranya memuat huruf Latin namun di beberapa bagian malah memuat bahasa yang sama sekali tidak dikenal manusia, disusun menjadi seumpama kata dan kalimat, tetapi tidak satu pun menyerupai tulisan atau bacaaan apapun yang selama ini digunakan manusia.

Hodgins, seorang asisten peneliti dan asisten profesor pada Jurusan Fisika, Universitas Arizon, yang bekerjasama dengan Fakultas Antropologi universitas sama, terpesona oleh manuskrip itu.

"Apakah ini kode atau sandi untuk sesuatu hal? Orang memakai analisis statistik huruf dan kata, yaitu analisis yang digunakan guna memecahkan kode-kode. Tapi semua itu tak bisa memecahkan yang satu ini."


Sebagai seorang ilmuwan kimia dan arkeologi lapangan, Hodgins bekerja untuk Laboratorium NSF Arizona Accelerator Mass Spectrometry atau AMS, yang menggabungkan analisis fisika dan ilmu bumi. Timnya berhasil memecahkan waktu pembuatan Manuskrip Voynich.

Kini dimiliki Beinecke Rare Book and Manuscript Library, Universitas Yale, manuskrip ini ditemukan di Villa Mondragone dekat Roma pada 1912 oleh dealer barang antik Wilfrid Voynich. Manuskrip ini pernah disarankan Society of Jesus untuk dijual.

Voynich mendedikasikan sisa hidupnya untuk mengungkap misteri asal usul manuskrip tersebut, sekaligus mengartikannya. Dia meninggal 18 tahun kemudian tanpa pernah bisa mengungkap sedikit pun rahasia dalam manuskrip itu.


Manuskrip Voynich, diklaim sebagai manuskrip paling misterius dan membingungkan di dunia.

Melompat ke tahun 2009: Di lantai dasar Gedung Ilmu Fisika dan Atmosferik Universitas Arizona, Hodgins dan sejumlah ilmuwan, insinyur dan teknisi memelototi sebuah monitor komputer yang menampilkan grafik dan garis. Dengung suara mesin memenuhi ruangan dan menjadi latar belakang untuk desis berirama dari pompa turbin-turbin uap.


Pipa baja antikarat, bergantian dengan ruang vakum berbobot besar, menembus dinding.

Itu adalah jantung dari Laboratorim NSF-Arizona AMS, yaitu spektrometer akselarator massa yang mampu melacak jejak atom Carbon-14 yang berada dalam satu sampel dan memberi ilmuwan penunjuk umur untuk sampel-sampel itu.

Analisis Radiokarbon
Carbon-14 adalah bentuk tidak padat dari karbon yang biasa disebut radioisotop, yang secara alamiah terbentuk di lingkungan Bumi.


Dalam lingkungan alami, hanya ada satu atom Carbon-14 per trilun isotop karbon nonradioaktif yang sebagian besar adalah Carbon-12 dengan sejumlah kecil Carbon-13. Carbon-14 ditemukan di atmosfer dalam gas karbondioksida.

Tumbuhan menghasilkan jaringan selnya sendiri dengan menangkap karbondioksida dari atmosfer dan mengamulasi Carbon-14 selama hidupnya. Lalu, giliran binatang mengakumulasi Carbon-14 dalam jaringan selnya dengan memakan tumbuhan atau organisma lain yang memakan tumbuhan.


Ketika tanaman atau binatang mati, kadar Carbon-14 di dalamnya menurun dalam tingkat tertakar sehingga bisa dimanfaatkan untuk mengukur waktu yang dilalui sejak tanaman atau hewan itu mati.

Apa yang berlaku pada tumbuhan dan binatang, akan berlaku pula pada apa-apa yang dihasilkan keduanya. Mengingat halaman perkamen dari Manuskrip Voynich dibuat dari kulit binatang, maka manuskrip itu ditaksir umurnya lewat analisis radiokarbon itu.

Dengan memokuskan pada ujung atas spekrometer massa, Hodgins menjelaskan prinsip di balik ini.


Satu sampel tipis dari carbon yang diesktrasi dari manuskrip tersebut dimasukkan ke "sumber ion" pada spektrometer massa.

"Ini menyebabkan atom-atom dalam sampel terionisasi, Artinya, atom-atom itu kini memiliki energi listrik dan dapat didorong oleh medan listrik dan magnet."

Setelah dilontarkan dari sumber ion, ion-ion karbon itu menjadi sinar yang ditembakkan ke instrumen dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya. Dengan fokus pada sinar dalam lensa dan filter magnetis, spektrometer massa ini kemudian menyebar menjadi beberapa sinar yang masing-masing mengandung satu isotop spesies dengan massa tertentu.


"Carbon-14 lebih berat dibandingkan isotop karbon lainnya. Dengan cara ini, kita bisa mengukur isotop tersebut dan menentukan berapa banyak kandungannya dalam sampel. Dari situ, kita bisa menghitung umur sampel."

Guna mendapatkan sampel manuskrip itu, Hodgins mengunjungi Universitas Yale dimana sebelumnya para konservator telah mengidentifikasi halaman-halaman manuskrip yang tak bisa diotak-atik itu dan menjadi sampel yang tercocok untuk diteliti.

"Saya duduk menghadap Manuskrip Voynich, dengan hati-hati menyayat satu bagian perkamen mulai dari ujung halaman dengan pisau bedah," kata Hodgins.


Dia memotong empat sampel dari empat halaman yang masing-masing berukuran sekitar 1 sampai 6 milimeter, lalu dibawanya ke laboratorim di Tucson di mana keempatnya dibersihkan.

"Karena kami mengambil sampel dari tengah halaman, kami perkirakan ada banyak tinta diserap," jelas Hodgins. "Plus, jika manuskrip itu berubah di setiap sudut, maka titik sampling pada halaman-halaman ini kemungkinan tak berada di ujung namun di belakang. Ini berarti titik-titik itu mudah melekat."


"Metode modern yang kami gunakan untuk menaksir umur material itu begitu sensitif," katanya.

Rating Artikel : 5 Jumlah Voting : 99 Orang

Hukuman Mati Menggunakan Gajah

Posted: 22 Oct 2012 11:26 PM PDT

Hukuman mati oleh gajah adalah suatu metode eksekusi yang selama ribuan tahun telah dilaksanakan d Asia Selatan dan Tenggara, khususnya di India. Gajah Asia, digunakan untuk meremukkan, menghancurkan, atau menyiksa tawanan di depan umum. Gajah-gajah tersebut telah dilatih sehingga mampu untuk langsung membunuh atau terlebih dulu menyiksa korbannya pelan-pelan.

Metode ini pada zaman dahulu sering membuat ngeri orang-orang Eropa yang datang ke Asia. Banyak jurnal dan catatan yang dibuat oleh orang Eropa mengenai metode ini. Ketika bangsa Eropa menjajah bangsa-bangsa Asia, cara ini mulai dilarang.

Di Eropa sendiri, bangsa Romawi dan Carthage pernah menggunakan cara ini untuk menghukum para prajurit yang memberontak.

Asia Barat

Pada abad pertengahan, eksekusi oleh gajah dilakukan di beberapa wilayah di barat, termasuk Kekaisaran Bizantium (Romawi timur), Sassanid (Persia), dan Seljuk (Turki). Seorang Kaisar Sassanid bernama Khosrau II, yang memiliki 3,000 istri dan 12,000 budak wanita, suatu hari menginginkan Hadiqah (putri dari Na'aman) untuk dijadikan istri. Namun Na'aman (yang beragama Kristen) tak mau putrinya memasuki agama Zoroaster. Karena penolakan ini, Na'man pun dihukum dengan cara diinjak oleh gajah sampai mati.

Rabbi Petachiah, seorang pengelana dari Ratisbon, melaporkan seksekusi oleh gajah dilakukan di Mesopotamia utara yang saat itu dikuasai oleh Seljuk. Di sana, ketika Sultan sudah menyatakan hukuman mati untuk seseorang, maka ada orang-orang yang akan berkata pada gajah, "orang ini bersalah." Gajah itu lalu akan mengambil sang korban dengan mulutnya, melemparkannya tinggi-tinggi dan membunuhnya.

Sri Lanka

Pelaut Inggris bernama Robert Knox pada tahun 1681 pernah ditawan di Sri Lanka. Di sana dia menyaksikan eksekusi dengan memakai gajah. Knox mengatakan bahwa Gajahnya memakai suatu besi dengan tiga ujung tajam di gadingnya. Gajah itu lalu menusuk korbannya dengan besi itu dan mengacak-acak organ tubuh sang korban.

Diplomat Inggris Sir Henry Charles Sirr pernah berkunjung ke Sri Lanka dan menceritakan hukuman mati oleh gajah atas perintah raja Sri Vikrama Rajasinha. Beginilah kutipan ceritanya:

....Sang pemimpin memberi perintah pada gajah, 'bunuh orang itu!' Sang gajah lalu mengangkat belalainya dan menginjak-injak tanah. Sang pemimpin lalu berkata, 'Selesaikan sekarang,' dan sang gajah meletakkan satu kaki di atas kepala korbannya sementara satu kaki lainnya di atas perut korbannya, dan dengan sekuat tenaga gajah itu menghancurkan tubuh orang malang itu....

India

Di India, selama berabad-abad gajah telah digunakan untuk menghukum pelaku kriminal. Manu Smriti atau Hukum Manu, yang ditulis pada 200 M, menyatakan bahwa jika ada pencurian, maka pencuri tersebut harus dihukum dengan menggunakan gajah. Pada tahun 1305, Sultan Delhi memerintahkan eksekusi pada para tawanan Mongol, sang Sultan menyuruh supaya mereka diinjak oleh gajah di depan umum.

Penggunaan gajah sebagai alat eksekusi berlanjut sampai abad ke-19. Dalam sebuah ekspedisi di india pada 1868, Louis Rousselet menggambarkan eksekusi seorang pelaku kriminal oleh gajah. Dia menceritakan bahwa sang terhukum harus meletakkan kepalanya di sebuah tumpukan balok, lalu sang gajah akan meremukkan kepala korban dengan kakinya.

Asia Tenggara

pada zaman dahulu, Gajah digunakan sebagai alat hukuman mati di Burma, juga di kerajaan Champa. Sedangkan di kerajaan Siam, gajah-gajah dilatih untuk melempar korban ke udara sebelum menginjak mereka sampai mati. John Crawfurd menyaksikan eksekusi oleh gajah di Kerajaan Cochinchina (Vietnam selatan) ketika dia menjadi duta Inggris pada tahun 1821. Crawfurd menceritakan bahwa pelaku kriminal diikat di kayu, lalu seekor gajah berlari ke arahnya dan menginjak-injaknya sampai mati.


Kekaisaran Barat

Romawi, Carthage, dan Yunani Makedonia adakalanya menggunakan gajah untuk eksekusi. Pemberontak, tawanan perang, dan penjahat perang banyak yang mati di bawah kaki hewan besar ini. Perdikkas, seorang pemimpin Makedonia, pernah menghukum 300 orang pemberontak dengan cara melemparkan mereka pada gajah-gajah, yang langsung saja menginjak-injak tubuh mereka sampai hancur.

Penulis Romawi Valerius Maximus mencatat bagaimana Jenderal Lucius Aemilius Paulus Macedonicus melemparkan orang-orang untuk dinjak-injak oleh gajah jika ada yang melanggar disiplin atau melakukan pemberontakan.



Rating Artikel : 5 Jumlah Voting : 99 Orang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar